Pemerintah setempat juga mulai memberlakukan larangan membuang sampah sisa makanan di sembarang tempat.Â
Mereka harus membuangnya di tempat pembuangan khusus yang telah disediakan. Imbauan lainnya adalah dengan mengajak seluruh penduduk untuk berpartisipasi melaksanakan program daur ulang sampah yang dapat dilakukan di lingkungan tempat tinggal masing-masing melalui fasilitas pengomposan yang ada.
Masalah sampah sisa makanan ini bukan menjadi masalah lingkungan saja tapi juga menjadi masalah tentang bagaimana transportasi pengangkutannya, pengaruhnya terhadap sektor kesehatan, bagaimana sistem olah dan pemilahannya serta bagaimana hal ini memberi efek domino di seluruh bidang kehidupan.
Untuk itu, penduduk tidak dibiarkan hanya mengubur sampah sisa makanan saja, tapi juga difasilitasi tentang bagaimana proses mengubah sampah menjadi kompos secara sederhana.Â
Partisipasi penduduk sangat penting untuk membantu program mengurangi sampah sisa makanan yang memiliki peran besar dalam terjadinya perubahan iklim dan masalah lingkungan lainnya.
Di sisi lain, sebuah penelitian di Illinois Amerika Serikat menampilkan gagasan lain yang lebih sederhana. Para peneliti tersebut mengatakan bahwa masalah sampah sisa makanan ini sangat berkaitan erat dengan gaya hidup dan pola makan setiap individu.
Kebiasaan dan pola makan yang berantakan akan berisiko meningkatkan volume sampah sisa makanan, seperti kebiasaan "lapar mata", jam makan yang tidak teratur, tidak tercukupinya gizi yang terkandung dalam makanan serta kesalahan-kesalahan lain yang kerap tidak disadari oleh individu dalam mengonsumsi makanan.
Berawal dari data yang didapat bahwa 31% orang Amerika suka menyia-nyiakan makanannya akibat tidak adanya batasan pengaturan makanan. Setiap orang bebas makan sepuasnya sebagai konsumen tanpa memikirkan bagaimana cara mengurangi sampah sisa makanannya sendiri.
Penelitian pun dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola makan kebanyakan individu serta mengetahui metode apa yang bisa dilakukan agar pola makan yang berpotensi menghasilkan sampah sisa makanan dapat diubah menjadi pola makan yang lebih baik bagi lingkungan.
Dari penelitian terhadap hampir 1200 observasi akhirnya peneliti menemukan satu cara sederhana untuk mengurangi sampah sisa makanan, yaitu melalui metode penggunaan piring oval. Penggunaan piring oval ini ternyata mampu mengurangi sampah sisa makanan secara signifikan.Â
Dari hasil penelitian, tercatat bahwa sisa makanan dari piring oval berada di angka yang lebih rendah ketimbang penggunaan piring bundar.Â