Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lau Kawar, Menawarkan Keindahan dan Edukasi Mitigasi Bencana di Kaki Gunung Sinabung

17 April 2023   12:36 Diperbarui: 17 April 2023   12:38 3064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Lau Kawar (sumber:dokpri)

Kalau kita mendengar kata gunung Sinabung, pasti yang terlintas di pikiran adalah gunung berapi yang aktif dan menakutkan karena masih kerap terbatuk-batuk. Tidak salah memang, gunung yang berada di wilayah Sumatera Utara ini memang tergolong gunung berapi aktif dan rutin bergejolak. Jika sedang bergejolak, maka gunung ini akan terlihat sangat menakutkan dengan semburan awan panasnya. Masyarakat sekitar pun terpaksa harus mengungsi untuk menghindari dampak buruk letusannya. Bahkan, ada beberapa kampung di kaki gunung Sinabung yang sudah tidak ditinggali oleh warganya karena terdampak parah setiap gunung Sinabung bergejolak.

Namun, siapa sangka dibalik kesan seram dan menakutkan, ternyata gunung Sinabung memberi nuansa lain yang sangat cantik dan indah. Bak lukisan alam yang sungguh menakjubkan membuat siapa saja yang melihat panoramanya akan berdecak kagum atas ciptaan Tuhan yang Maha Sempurna.

menikmati hidangan dengan sajian pemandangan gunung sinabung (sumber:dokpri)
menikmati hidangan dengan sajian pemandangan gunung sinabung (sumber:dokpri)

Ketika gunung Sinabung sedang bersahabat, maka sepanjang mata memandang, yang terlihat hanyalah keindahan. Tinggi menjulang dipadukan dengan birunya langit dan hamparan sawah menghijau benar-benar membuat kita tak henti untuk mengaguminya. Alam seperti sedang menghadiahkan momen terindah dan tak terlupakan. Gunung Sinabung memang sungguh luar biasa.

Lau Kawar, Danau Indah di Kaki Gunung Sinabung

Gunung Sinabung diantara hamparan sawah menghijau dan langit biru (sumber:dokpri)
Gunung Sinabung diantara hamparan sawah menghijau dan langit biru (sumber:dokpri)

Lau Kawar merupakan sebuah danau yang berada di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, tepat di kaki gunung Sinabung. Dari Medan dapat ditempuh melalui jalur darat selama kurang lebih 3-4 jam.

Sepanjang perjalanan menuju Lau Kawar, kita akan disuguhi oleh pemandangan alam yang sangat indah seperti hamparan sawah, pepohonan dan lahan agrowisata serta tak lupa gunung Sinabung itu sendiri.

Di sepanjang jalan kita juga ditawari untuk singgah sejenak melepas lelah dengan suguhan secangkir kopi sembari menikmati panorama alam yang sangat mengagumkan. Kedai kopi ala kafe ini dapat dengan mudah kita jumpai dengan beragam menu makan dan minum.

Setelah badan kembali fresh, maka kita bisa melanjutkan kembali perjalanan menuju Lau Kawar. Jalanan yang cukup berliku, naik turun, membuat kita harus ekstra berhati-hati sehingga kondisi tubuh yang fit dan kendaraan yang prima sangat dibutuhkan agar tidak menemui kendala dalam perjalanan.

Namun jangan khawatir, akses jalan menuju Lau Kawar sudah cukup baik. Kendaraan darat jenis apapun dapat dengan mudah mencapai lokasi dengan syarat dalam kondisi yang sehat dan prima.

Panorama indah Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung (sumber:dokpri)
Panorama indah Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung (sumber:dokpri)

Rasa lelah selama perjalanan akan terbayar tunai ketika kita sudah sampai di danau Lau Kawar. Danau seluas kurang lebih 200 ha ini dikelilingi oleh hutan hujan tropis dan pegunungan serta lahan pinggiran danau.

Di lahan pinggiran danau inilah kita bisa menikmati nuansa alam yang sangat mempesona. Pengunjung bisa berkemah atau sekadar duduk santai di saung-saung yang telah disediakan. Beberapa pengelola wisata juga menawarkan pengunjung untuk menyeberang menggunakan boat menuju kawasan penginapan atau kolam renang alam.

salah satu spot foto alam di Lau Kawar (sumber:dokpri)
salah satu spot foto alam di Lau Kawar (sumber:dokpri)

Bagi yang hobi berfoto, tentu banyak spot foto yang sangat menarik dengan latar belakang alam nan indah. Meski tidak diperkenankan untuk berenang di area danau, tapi jangan sedih, ada beberapa kolam renang di tepi danau yang bisa digunakan. Bahkan, ada beberapa kolam renang anak-anak yang dapat digunakan dengan gratis.

Lau Kawar, Menawarkan Keindahan dan Edukasi Mitigasi Bencana di Kaki Gunung Sinabung

Keindahan Lau Kawar (sumber:dokpri)
Keindahan Lau Kawar (sumber:dokpri)
Ketika sudah sampai di danau Lau Kawar dan menikmati keindahannya, kita kerap lupa bahwa kita sedang berada tepat di kaki gunung berapi Sinabung. Itu artinya, kita sebenarnya sedang berada di kawasan zona merah gunung Sinabung dengan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana yang tinggi.

Maka tak heran, di lokasi wisata alam dan penelitian ini banyak kita temui mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun mobil Basarnas yang hilir mudik untuk memastikan keamanan danau Lau Kawar.

Bahkan, petugas BPBD maupun Basarnas juga tampak aktif berjaga-jaga di lokasi wisata Lau Kawar dan berbaur dengan pengunjung lainnya.

Sebelum memasuki area wisata, biasanya para pengunjung akan diberi bekal edukasi tentang keselamatan dan kenyamanan selama berwisata, seperti larangan berenang di danau, membuang sampah di danau serta tidak lepas kontrol bagi yang membawa anak kecil.

Uniknya, mereka juga memberi edukasi tentang mitigasi bencana dengan memastikan bahwa kita harus selalu waspada dan siap siaga terhadap bencana erupsi gunung berapi. Selain siap siaga secara teknis, kita juga harus jeli dalam melihat perubahan kondisi alam yang bisa jadi merupakan pertanda akan terjadinya bencana.

Berikut beberapa hal kesiapsiagaan bencana yang harus diketahui oleh kita semua :

Pertama, kenali tanda alam. Hal yang paling mudah bagi masyarakat awam untuk melakukan mitigasi bencana adalah dengan mengenali tanda alam gunung erupsi, seperti peningkatan suhu udara yang signifikan, terjadi gempa, kurangnya sumber air, hewan-hewan yang mendadak turun gunung, dll.

Kedua, pahami tingkatan status gunung berapi. Memahami tingkatan status gunung berapi dapat membantu kita untuk melakukan mitigasi bencana. Adapun tingkatan tersebut yaitu level 1 yang artinya dalam kondisi aktif namun normal, level 2 naik menjadi waspada, level 3 naik lagi ke siaga dan level 4 pada status awas. Di level 2 biasanya sudah dilakukan pemberitahuan bagi warga. Di level 3 dapat dilakukan evakuasi pada wilayah yang terdekat. Dan terakhir di level 4 warga sekitar sudah harus diungsikan secara menyeluruh.

Ketiga, terus melakukan monitor dan update informasi dari sumber resmi perkembangan aktivitas gunung berapi.

Keempat, Mengetahui jalur evakuasi yang tentu sudah diberitahukan oleh petugas penanggulangan bencana.

Kelima, Memahami Potensi Bencana. Bagi warga yang memang tinggal di daerah rawan bencana gunung meletus tentu harus paham potensi bencana yang akan terjadi. Oleh karena itu, warga harus melakukan kesiapsiagaan setiap waktu, seperti misalnya melakukan persiapan penyelamatan pada surat-surat berharga, senantiasa menjaga ketersediaan masker dan kacamata pelindung abu vulkanik, menyiapkan kelengkapan alat-alat evakuasi yang siap dibutuhkan kapan saja, dll.

Keenam, Tidak panik. Meski terlihat sepele, namun nyatanya tingkat kepanikan seseorang dapat menentukan kualitas mitigasi bencana mereka. Untuk itu, pentingnya melatih diri untuk tidak panik dalam kondisi sedarurat apapun agar kita dapat memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan secara tepat.

Di sisi lain, secara khusus para petugas di lokasi danau Lau Kawar juga mewanti-wanti masyarakat agar selalu memperhatikan hal-hal berikut sebelum memutuskan berwisata ke Lau Kawar, seperti :

Pertama, pastikan fisik (tubuh) dalam kondisi sehat dan kendaraan dalam keadaan prima karena kontur akses jalan yang cukup berliku naik turun

Kedua, pastikan cuaca sedang baik.

Ketiga, Sediakan masker dan kacamata pelindung jika sewaktu-waktu dibutuhkan

Keempat, siapkan pakaian hangat bagi yang ingin beraktivitas berenang atau main air. Suhu air yang sangat dingin dapat membuat tubuh menggigil

Kelima, update informasi terkini tentang kondisi gunung Sinabung sebelum memutuskan berwisata ke Lau Kawar

Keenam, Selalu menaati peraturan yang berlaku untuk keselamatan bersama. Misalnya, tidak berenang di danau serta tidak membuang sampah sembarangan di danau

Ketujuh, untuk kenyamanan, sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak tatanan sosial seperti berbuat mesum, berbuat kejahatan, keributan, dll.

Kedelapan, selalu waspada dan selalu peduli serta menerapkan edukasi yang telah diberikan oleh petugas.

Namun, ada satu hal utama yang selalu saya ingat yang disampaikan oleh petugas BPBD dan Basarnas yang ada di lokasi Lau Kawar bahwa "apapun yang terjadi pada alam, sejatinya alam tidak akan pernah mengganggu kehidupan kita selama kita juga tidak mengganggu kehidupan mereka. Sebaliknya, jika kita bisa menjaga alam maka alam akan senantiasa menjaga kehidupan kita"

Nah, bagaimana ? seru sekali, bukan ? ternyata dibalik seramnya, gunung berapi Sinabung juga menyimpan panorama keindahan yang sangat luar biasa. Danau Lau Kawar adalah salah satu bukti keindahan gunung Sinabung.

Di danau Lau Kawar, selain disuguhi panorama cantik, kita juga bisa belajar tentang mitigasi bencana erupsi gunung berapi dengan berbagi edukasi serta informasi dengan petugas penanggulangan bencana maupun Basarnas yang siap sedia di lokasi danau Lau Kawar.

Kapan lagi kita bisa mendapat edukasi tentang mitigasi bencana dari petugas yang berwenang dan dilakukan secara langsung di kaki gunung Sinabung ? Yakin tidak tertarik berwisata sekaligus beredukasi ke danau Lau Kawar yang ada di Sumatera Utara ?

Sungguh rasanya Bangga Berwisata di Indonesia yang kaya akan destinasi wisata luar biasa. Alam Indonesia menyajikan begitu banyak keajaiban-keajaiban yang sungguh menakjubkan. Jika Tuhan sudah menciptakan alam yang sempurna, maka tugas kita untuk menjaga dan melestarikannya dengan sepenuh hati. Jadilah traveler yang smart, bijak, edukatif dan bertanggungjawab. Yuk ciptakan alam Indonesia yang nyaman, aman dan lestari untuk keberlangsungan pariwisata Indonesia hingga di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun