Namun jangan khawatir, akses jalan menuju Lau Kawar sudah cukup baik. Kendaraan darat jenis apapun dapat dengan mudah mencapai lokasi dengan syarat dalam kondisi yang sehat dan prima.
Rasa lelah selama perjalanan akan terbayar tunai ketika kita sudah sampai di danau Lau Kawar. Danau seluas kurang lebih 200 ha ini dikelilingi oleh hutan hujan tropis dan pegunungan serta lahan pinggiran danau.
Di lahan pinggiran danau inilah kita bisa menikmati nuansa alam yang sangat mempesona. Pengunjung bisa berkemah atau sekadar duduk santai di saung-saung yang telah disediakan. Beberapa pengelola wisata juga menawarkan pengunjung untuk menyeberang menggunakan boat menuju kawasan penginapan atau kolam renang alam.
Bagi yang hobi berfoto, tentu banyak spot foto yang sangat menarik dengan latar belakang alam nan indah. Meski tidak diperkenankan untuk berenang di area danau, tapi jangan sedih, ada beberapa kolam renang di tepi danau yang bisa digunakan. Bahkan, ada beberapa kolam renang anak-anak yang dapat digunakan dengan gratis.
Lau Kawar, Menawarkan Keindahan dan Edukasi Mitigasi Bencana di Kaki Gunung Sinabung
Ketika sudah sampai di danau Lau Kawar dan menikmati keindahannya, kita kerap lupa bahwa kita sedang berada tepat di kaki gunung berapi Sinabung. Itu artinya, kita sebenarnya sedang berada di kawasan zona merah gunung Sinabung dengan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana yang tinggi.
Maka tak heran, di lokasi wisata alam dan penelitian ini banyak kita temui mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun mobil Basarnas yang hilir mudik untuk memastikan keamanan danau Lau Kawar.
Bahkan, petugas BPBD maupun Basarnas juga tampak aktif berjaga-jaga di lokasi wisata Lau Kawar dan berbaur dengan pengunjung lainnya.
Sebelum memasuki area wisata, biasanya para pengunjung akan diberi bekal edukasi tentang keselamatan dan kenyamanan selama berwisata, seperti larangan berenang di danau, membuang sampah di danau serta tidak lepas kontrol bagi yang membawa anak kecil.