Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Cintai Lingkungan, Latih Anak untuk Menghabiskan Makanannya

24 Januari 2023   16:09 Diperbarui: 25 Januari 2023   03:16 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu isu lingkungan yang paling paling banyak mendapat perhatian para aktivis lingkungan saat ini adalah masalah sampah organik yang berasal dari sisa-sisa makanan. Tanpa disadari, kebiasaan buruk tidak menghabiskan makanan ternyata berdampak luar biasa terhadap kelestarian lingkungan.

Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional menyebutkan bahwa pada tahun 2021, sampah sisa makanan menduduki peringkat pertama komposisi sampah pada skala nasional. 

Volume sampah sisa makanan mencapai angka 46,35 juta ton, mengalahkan volume sampah plastik yang berada di angka 26,27 ton. Ironisnya, angka ini terus mengalami tren naik dari tahun ke tahun.

Tentu saja ini akan menjadi mimpi buruk bagi keberlangsungan kehidupan. Masih segar di ingatan, bagaimana tragedi Leuwigajah telah meluluhlantakkan kawasan di sekitarnya pada tahun 2005. 

Kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah menjadi saksi meninggalnya ratusan orang akibat ledakan dan longsor gunungan sampah yang dipicu oleh konsentrasi gas metan yang banyak dihasilkan oleh sampah sisa makanan.

Seharusnya tragedi ini menyadarkan kita akan pentingnya kepedulian kita terhadap lingkungan, terutama masalah sampah sisa makanan yang dekat dengan keseharian kita. Tidak membuang sampah sembarangan serta tidak memproduksi sampah organik menjadi harapan agar tidak terulang kembali tragedi tersebut.

Namun, faktanya, data volume sampah sisa makanan justru menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahun. Ini artinya, sikap apatis sudah menggejala pada diri kita, sehingga tragedi Leuwigajah pun belum mampu membuka mata dan pikiran kita untuk sadar dan mulai peduli dengan lingkungan.

Sampah Sisa Makanan, Berawal dari "Lapar Mata"

Bukan hanya di Indonesia, isu sampah sisa makanan ini juga telah menjadi bahan perbincangan di kancah dunia. Berbicara masalah sampah sisa makanan sangat berkaitan erat dengan kebiasaan hidup seseorang. Sangat sederhana, yaitu berawal dari kebiasaan tidak menghabiskan makanan. 

Penyebabnya banyak, namun yang paling sering adalah kebiasaan "lapar mata". Ya, kebiasaan lapar mata ini ternyata menjadi alasan seseorang untuk tidak menghabiskan makanannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun