Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Kakak Merasa Superior terhadap Adiknya, Wajarkah?

23 Mei 2022   12:12 Diperbarui: 23 Mei 2022   17:55 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi superioritas kakak terhadap adiknya (sumber: melalui haibunda.com)

Lantas, wajarkah jika sikap superior ditunjukkan pada anak-anak ?

Seperti contoh nyata yang terjadi di atas, sikap superior yang ditunjukkan sang kakak terhadap adiknya justru menimbulkan atensi yang kurang terpuji, baik bagi pelaku superior, inferior maupun bagi lingkungan di sekitarnya.

Meski demikian, saya tetap bertumpu pada pembelajaran kepribadian anak. Segala hal yang dilakukan anak-anak, tidak lain adalah satu bentuk pembelajaran kepribadian yang akan terus berkembang seiring dengan usia dan pengalaman hidupnya.

Lalu, bagaimana jika anak-anak memiliki kecenderungan sifat superior terhadap anak-anak lainnya ? berikut beberapa tips sederhana untuk mengatasi anak-anak dengan sifat superior agar tetap berlaku terpuji :

Pertama, berikan teguran jika anak mulai menunjukkan superioritasnya tidak pada tempat dan waktu yang tepat.

Kedua, selalu ajarkan untuk mengucapkan "tolong" dan "terimakasih" kepada orang lain sebagai bentuk adab ketika akan meminta tolong dan saat sudah ditolong.

Ketiga, perlunya mengenalkan anak pada defence mechanism, yaitu satu bentuk bagaimana mempertahankan atau melindungi diri, salah satunya dari sikap superioritas orang lain. Jangan sampai anak dianggap lemah dan diperalat. Anak harus bisa bersikap tegas dan berani berkata "tidak" jika memang berada di situasi yang tidak wajar.

Keempat, latih anak untuk disiplin dan mandiri, tidak bergantung pada orang lain serta tahu apa kewajiban dan tanggungjawabnya masing-masing.

Kelima, ajak anak untuk bermain dan bersosialisasi dengan meninggalkan gawainya. Dengan aktivitas bersama-sama, mereka akan terlatih untuk selalu berempati satu sama lain dibandingkan dengan asik bermain gawai yang akan membuat anak lebih individualis.

Keenam, berikan pengertian kepada masing-masing anak agar selalu saling mengasihi dan menyayangi. Seorang kakak harus bisa melindungi dan memberi contoh baik kepada adik, sebaliknya seorang adik harus tetap menghormati sang kakak tanpa takut untuk memberikan pendapat kepada kakaknya.

Ketujuh, sediakan waktu yang berkualitas dengan anak. Tunjukkan pada anak bahwa orangtua tidak pernah berpilih kasih dalam memberikan perhatian dan kasih sayang. Hal ini bertujuan agar setiap anak merasa nyaman dan percaya diri tanpa takut kurang perhatian dan kasih sayang. Di momen ini juga ajarkan anak mengenal agama, sebab di mata Tuhan pada hakikatnya semua umat manusia adalah sama. Yang membedakan hanya amal kebaikannya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun