Untuk menjemput lailatul qadar tentu harus ada usaha dari kita. Merayu Allah merupakan seni yang paling indah dalam sebuah makna kasih sayang. Pun dengan menjemput lailatul qadar, kita harus "merayu" Allah dengan ketaatan serta keikhlasan murni karena Allah semata. Apa saja ?
Pertama, mulai niat yang tulus dari jelang ramadhan tiba. Taat beribadah tanpa jeda dari awal hingga akhir bulan suci ramadhan.
Kedua, maksimalkan berbuat kebaikan terhadap sesama dengan ikhlas.
Ketiga, perbanyaklah beri'tikaf di masjid terutama di sepuluh malam terakhir dan di hari ganjil.
Keempat, hidupkan sepuluh malam terakhir dengan ibadah seperti mengaji atau mengerjakan sholat malam.
Kelima, maksimalkan berdoa dan permohonan ampunan kepadaNya. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan hati yang benar-benar dipasrahkan hanya kepada Allah.
Keenam, Jangan berhenti untuk terus berdzikir dan menyebut asma Allah serta bersholawat pada nabi Muhammad SAW.
Ketujuh, senantiasa bersuci lahir dan bathin, seperti mandi bersih, berwudhu dan menjaga wudhu serta memakai wewangian di malam ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan.
Jika kita merasa sudah berupaya menjemput lailatul qadar dengan bersungguh-sungguh hanya karena Allah, inshaaAllah kita akan dipertemukan dengan malam yang paling baik daripada malam seribu bulan.
Kita akan merasakan beberapa tanda datangnya lailatul qadar, seperti :
Pertama, cuaca yang sangat bersahabat, nyaman, sejuk dan segar.