Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurangi Dampak Buruk Fast Fashion dengan 5 Pola Gaya Hidup Berpakaian Ini

6 Maret 2022   11:45 Diperbarui: 6 Maret 2022   11:47 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi industri fast fashion (sumber:journal.sociolla.com)

Limbah tekstil yang tidak terkelola dengan baik akan meningkatkan risiko kerusakan lingkungan terutama pencemaran air, meningkatnya emisi karbon dan penumpukan volume sampah. Limbah cair yang dihasilkan pada proses pewarnaan tekstil mengandung senyawa kimia sintetis yang berperan besar mencemari lingkungan dengan kandungan nilai COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand) yang sangat tinggi (Enrico, 2019).

Ketika limbah tekstil ini sudah mencemari air, maka bukan saja merusak kandungan kualitas air, tapi juga bersifat toksik (mengurangi kadar oksigen) sehingga dapat merusak ekosistem yang ada di sekitar limbah tekstil tersebut.

Bisa dibayangkan, ketika industri fast fashion merajai, akan ada berapa banyak limbah tekstil yang dihasilkan sebagai salah satu penyumbang kerusakan lingkungan terbesar saat ini ? Semakin industri fast fashion berkembang pesat maka semakin tinggi juga tingkat kerusakan lingkungan yang dihasilkan akibat ketidakmampuan dalam pengelolaan limbah secara baik dan benar.

Kita Semua Adalah Agent Of Change, Ubah Gaya Hidup Berpakaian

Namun, masalah lingkungan akibat industri fast fashion bukan semata menjadi tanggungjawab para pelaku industrinya saja. Tidak dapat dimungkiri, industri fast fashion juga telah menjadi industri raksasa yang banyak menghasilkan devisa negara serta meningkatkan perekonomian bangsa. Dalam hal ini, peran serta aktif konsumen juga berpengaruh besar dalam upaya mengurangi dampak buruk industri fashion. Menjadi konsumen yang bijak adalah prinsip dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang.

Saya, anda, kita semua punya kesempatan yang sama untuk menjadi agent of change bagi perubahan industri fashion dan lingkungan ke arah yang lebih baik. Kita tidak bisa selamanya bersikap apatis dan hanya mengharap tanggungjawab dari para pelaku industri fashion. Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk menyikapi permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh industri fashion dengan mengubah gaya hidup berpakaian kita.

Apa saja yang bisa dilakukan ?

Pertama, ketika membeli pakaian utamakan kualitas ketimbang kuantitas. Memang secara eksplisit lebih mahal, namun jika dilihat dari jangka waktu pemakaiannya, ternyata pakaian berkualitas dengan harga mahal bisa berbalik menjadi lebih murah.

Kedua, pilih pakaian yang simpel dan tidak terlalu banyak detil. Hal ini agar suatu saat nanti pakaian tersebut akan lebih mudah untuk di mix max dengan pakaian lain. Mix max adalah salah satu cara bisa tetap tampil chic meski tidak menggunakan pakaian dengan model baru.

Ketiga, biasakan menyimpan dan merawat pakaian dengan baik agar kelak jika sudah tidak digunakan lagi dapat disumbangkan kepada orang yang membutuhkan dengan kondisi pakaian yang baik dan layak pakai.

Keempat, bagi yang berjiwa entrepreneur tentu sudah tidak asing dengan istilah garage sale, preloved atau thrift. Tidak ada salahnya juga kita mencoba berbisnis pakaian bekas jika pakaian kita menumpuk dan masih dalam kualitas yang baik. Selain mendapat keuntungan, kita juga bisa sekaligus turut membantu menyelamatkan bumi dari limbah fashion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun