Di Humbang Hasundutan juga menyajikan destinasi cagar budaya Aek Sitio-Tio, yaitu sumber mata air jernih sungai Aek Simangira yang berada di desa Siunong-Unong Julu. Konon, disini dulu merupakan tempat mandi, mengambil air minum, melakukan ritual dan tempat pengobatan bagi para leluhur. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah memasukkan Aek Sitio-Tio sebagai salah satu warisan pusaka leluhur yang harus dilestarikan.
Tao Silosung dan Tao Sipinggan, Danau "Lesung" dan "Piring" yang Melegenda
Selain Tao Toba, terdapat Tao Silosung dab Sipinggan yang memiliki kisah legenda tersendiri di desa Siponjot dan Pargaulan. Tao Silosung dan Sipinggan ini memiliki keunikan yaitu danaunya yang berbentuk menyerupai lesung serta melingkar seperti piring.
Konon, danau ini terbentuk akibat perseteruan antara dua bersaudara Datu Dalu dan Sahang Maima yang dipicu karena hilangnya tombak pusaka peninggalan orangtua mereka. Kala itu, Datu Dalu melemparkan lesung dan Sahang Maima membalasnya dengan melempar piring. Karena kesaktiannya, maka lesung yang terlempar membentuk menjadi Tao Silosung dan piring yang terlempar menjadi Tao Sipinggan.
Dibalik kisah legendanya, nyatanya kedua danau ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Selain bentuknya yang unik, panorama di lokasi juga sangat indah.
Sarkofagus, Warisan Pusaka Bernilai Sejarah
Salah satu keunikan lainnya adalah keberadaan Sarkofagus, yaitu bangunan kecil sebagai tempat menyimpan tulang belulang bagi raja dan keturunannya.