Saat ini di Indonesia sudah banyak tumbuh dan berkembang lembaga-lembaga amil zakat, baik yang berkoordinasi langsung dengan pemerintah maupun yang murni bergerak secara independen.Â
Bahkan, berkat kecanggihan teknologi, menunaikan zakat juga tidak serumit yang dibayangkan. Melalui lembaga amil zakat dan inovasi-inovasi yang ada, kini kita bisa berzakat dengan cara yang lebih mudah dan cepat serta terintegrasi secara online sehingga dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Keunggulannya tentu saja dana zakat yang kita tunaikan akan lebih terkelola dengan baik. Karena pada dasarnya setiap lembaga amil zakat memiliki program-program unggulan mereka masing-masing seperti program pengentasan kemiskinan, program dedikasi pendidikan, program bantuan sosial bahkan program-program yang bersifat kemanusiaan.Â
Dengan adanya program-program tersebut otomatis dana zakat yang terkumpul akan cepat terdistribusikan dengan baik dan tepat sasaran ketimbang kita berzakat secara mandiri. Selain itu, sasaran tujuan pendistribusian dana zakat juga akan lebih luas dan berdaya manfaat jika kita berzakat melalui lembaga amil zakat.
Lembaga amil zakat mempunyai SDM-SDM yang profesional dan divisi-divisi kerja yang mumpuni dalam pengelolaan dana zakat. Jadi, kita tidak perlu lagi khawatir akan manfaat zakat yang kita tunaikan.
Zakat Bukan Hanya Sekadar "Memberi" dan "Menerima"
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'alaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS. At Taubah ayat 60).
Secara lebih luas, zakat dimaknai sebagai salah satu solusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia bahkan di dunia. Bukan hanya sekadar menjawab persoalan "memberi" dan "menerima", lebih daripada itu, juga sudah mampu menyentuh ke arah pengembangan pembangunan bangsa.Â
Bangsa yang makmur adalah bangsa yang mampu secara mandiri membebaskan dirinya dari belenggu kemiskinan. Sementara kita tahu kemiskinan merupakan sebuah rantai yang saling terhubung satu bidang dengan bidang lainnya.Â
Jadi, untuk dapat memutus rantai kemiskinan tersebut maka kita harus dapat memecahkan setiap persoalan di segala sisi seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, dll.