Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Biopori, Persembahan Dedikasi Jaksa untuk Indonesia Lestari

30 Agustus 2019   15:14 Diperbarui: 4 September 2019   15:37 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Lubang Resapan Biopori oleh Kejaksaan Negeri Sergai (sumber:dokpri)

Jika Bank DKI memiliki program CSR untuk pelestarian lingkungan hidup, maka sudah beberapa tahun berjalan, Kejaksaan Indonesia juga turut fokus pada upaya pelestarian lingkungan. Meski pada istilahnya bukan CSR seperti laiknya pada perusahaan, namun kami lebih menyebutnya dengan program dedikasi Kejaksaan untuk pelestarian lingkungan. 

Program ini menjadi salah satu program wajib yang harus dilaksanakan oleh seluruh Kejaksaan Negeri di Indonesia. Program yang menggambarkan bahwa profesi Jaksa bukan hanya berkutat pada masalah hukum tapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kedekatan dengan masyarakat.

Pada momen Hari Bhakti Adhyaksa yang diperingati setiap tahun, Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai (Sergai) mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan melalui Gerakan Indonesia Bersih, Penanaman Mangrove dan Praktik Biopori. Kegiatan tersebut meliputi aktifitas bersih-bersih pantai, menanam bibit mangrove serta praktik pembuatan lubang resapan Biopori. 

Pembuatan Lubang Resapan Biopori di SMP Negeri 1 Pantai Cermin oleh Kejaksaan Negeri Sergai dan Pelajar (sumber:dokpri)
Pembuatan Lubang Resapan Biopori di SMP Negeri 1 Pantai Cermin oleh Kejaksaan Negeri Sergai dan Pelajar (sumber:dokpri)
Selain unsur Kejaksaan, kegiatan pelestarian lingkungan ini juga melibatkan masyarakat, anak sekolah (Pramuka) dan unsur Pemerintah Daerah. Selain melestarikan lingkungan, tentu saja kegiatan ini bertujuan untuk turut mensosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan terutama air di sekitar kita kepada masyarakat luas. Selain kegiatan tertentu setiap tahun, upaya pelestarian lingkungan di lingkup Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai juga dilakukan rutin melalui Taman Hijau, Kebun Organik dan penerapan lubang resapan Biopori.

Air untuk Kehidupan

Seperti diketahui, air adalah salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam kelangsungan hidup manusia. Hampir tidak ada satu pun kegiatan manusia yang tidak membutuhkan air. Mulai dari mandi, minum, memasak, berenang, menyiram tanaman sampai pada aktifitas besar seperti pembangkit listrik, bendungan, dll semuanya melibatkan air dalam pelaksanaannya. Bayangkan jika air tidak ada ? akankah berjalan kehidupan ini ?

Jangan pernah berfikir bahwa air takkan habis, sebab faktanya air dapat punah. Air dapat menjadi sesuatu yang langka. Kekeringan sudah banyak melanda di beberapa daerah di Indonesia dan dunia. Air menjadi sesuatu yang sangat sulit didapatkan. Bahkan, untuk mendapatkannya, manusia rela mengantri membeli air dari perusahaan air atau naik turun gunung untuk mengambil air dari sumber mata air yang masih tersisa.

Bukan hanya itu, seringkali tidak kita sadari, menjamurnya perusahaan air minum swasta yang memperjualbelikan air minum isi ulang sebenarnya menjadi salah satu indikator betapa keberadaan air bersih alami di sekitar kita sudah sangat sulit didapatkan. 

Kebanyakan air rumahtangga sudah terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya sehingga berubah warna, berbau atau bahkan ada juga yang cenderung licin berminyak sehingga tidak dapat dikonsumsi atau digunakan untuk memasak. Akibatnya, mau tidak mau kita harus rela mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan air bersih melalui air isi ulang yang dihasilkan dari penyulingan sumber mata air pegunungan.

Biopori, Solusi Melestarikan Air

Melihat fakta betapa langkanya keberadaan air bersih alami saat ini, sungguh sangat miris. Indonesia yang dikenal memiliki kekayaan alam melimpah ternyata harus mengalami kelangkaan air bersih. Hal ini tentu saja bukan lagi menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggungjawab kita semua dalam melestarikannya. 

Peran serta aktif masyarakat sangat berperan besar untuk upaya mengembalikan kelestarian air dan lingkungan. Bukankah tidak ada yang dirugikan jika kita turut peduli dengan lingkungan ? sebab pada akhirnya, yang merasakan dan menikmati kelestarian tersebut tentu masyarakat itu sendiri, bukan ?

Jadi, sudah saatnya kita bergerak melestarikan lingkungan. Buang jauh-jauh sifat apatis dan egois yang dapat menghambat upaya pelestarian. Tidak perlu hal-hal besar, cukup memulai dengan peduli dengan lingkungan di sekitar kita saja, itu sudah sangat membantu, seperti turut mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan, menjadi agent of change lingkungan dengan menjadi role model bagi yang lain, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menerapkan penghijuan, kreatifitas mengolah sampah plastik, menjaga kebersihan atau memulai membuat lubang resapan Biopori di sekitar rumah kita.

manfaat Biopori (dokpri)
manfaat Biopori (dokpri)
Biopori merupakan teknik pembuatan lubang resapan di tanah dengan cara-cara tertentu yang memiliki begitu banyak manfaat dalam menjaga ketersediaan air tanah. Secara teknis, Biopori hampir mirip dengan sumur resapan, namun secara praktis, Biopori jauh lebih hemat biaya, lebih mudah pembuatan dan pengaplikasiannya, sehingga siapapun memungkinkan untuk membuat sendiri lubang resapan Biopori di lingkungan tempat tinggalnya.

Berikut beberapa langkah membuat lubang resapan Biopori dengan sederhana :

Siapkan peralatan dan bahan membuat lubang Biopori, yaitu alat pelubang model U (putar)/ bor tanah, bambu/ pipa biopori, penutup lubang dan sampah organik atau dedaunan. Semua peralatan tersebut dapat dibuat sendiri atau dibeli di pasaran.

Tentukan titik lokasi pembuatan Biopori. Sebaiknya pilih lokasi yang berdekatan dengan tanaman atau tempat-tempat basah yang biasa tergenang air hujan.

Setelah menentukan titik lokasi, maka mulailah membuat lubang berbentuk silindris dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm menggunakan alat pelubang Biopori dan pipa biopori. Harus diperhatikan juga jarak antara satu lubang dengan lubang lainnya yaitu 50-100 cm. Secara perhitungan kasarnya, jika luas lahan 0-50 m maka dapat dibuat 10 lubang Biopori, luas lahan 51-100 m dapat dibuat 20 lubang Biopori, luas lahan 101-150 m dapat dibuat 30 lubang Biopori, dst.

Langkah selanjutnya mengisi lubang tersebut dengan dedaunan atau sampah organik. Hal ini bertujuan agar hewan tanah seperti cacing tertarik untuk mendekat dan masuk ke dalam lubang berisi dedaunan dan sampah organik tersebut. Cacing inilah yang nantinya berfungsi untuk membuat pori-pori tanah dan mengurai sampah organik sehingga menjadi pupuk kompos. 

Sebagai kontrolnya, lakukan pengecekan setiap 4-5 hari sekali untuk mengambil kompos yang telah terbentuk kemudian menggantinya dengan sampah organik yang baru. Sedangkan kompos yang telah diambil dapat dimanfaatkan untuk pupuk yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman di sekitar kita.

Langkah terakhir yaitu dengan menutup lubang dengan penutup Biopori. Agar lebih kuat untuk menahan permukaan tanah dapat dibuat penyemenan di sekeliling permukaan lubang.

Aksi Pelestarian Lingkungan oleh Kejaksaan Negeri Sergai juga melibatkan Pelajar Pramuka, Masyarakat umum dan Pemerintah Daerah (sumber:dokpri)
Aksi Pelestarian Lingkungan oleh Kejaksaan Negeri Sergai juga melibatkan Pelajar Pramuka, Masyarakat umum dan Pemerintah Daerah (sumber:dokpri)
Bagaimana, mudah bukan membuat sendiri lubang Biopori ? dengan proses pembuatan yang mudah dan sederhana, ternyata manfaat lubang resapan Biopori bagi pelestarian air dan lingkungan sungguh luar biasa, yaitu :

Membantu mencegah banjir

Menampung air hujan dan air limbah rumah tangga menjadi air tanah

Mencegah erosi

Memproses resapan air yang masuk ke dalam tanah menjadi air bersih alami kembali

Menghasilkan pupuk kompos

Menjaga keseimbangan ekosistem yang ada (cacing, tanaman, dll)

Menyuburkan tanah dan tanaman di sekitar lubang Biopori

Mengurangi genangan air sehingga mencegah sarang jentik nyamuk

Mencegah kekeringan dan kelangkaan ketersediaan air di musim kemarau

Dengan manfaat lubang Biopori, air hujan dan air limbah rumah tangga akan dikembalikan ke tanah dan diproses secara alami menjadi sumber air bersih kembali. Jika proses ini telah berlangsung terus-menerus maka kita akan dapat terhindar dari risiko kekurangan air bersih dan kekeringan di saat tiba musim kemarau.

Pentingnya Peran Kejaksaan dalam Upaya Pelestarian Lingkungan

Hadirnya perusahaan seperti Bank DKI dan berbagai lini instansi kepemerintahan seperti Kejaksaan sangat penting dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Mereka dapat berperan sebagai leading sector yang dapat menggerakkan masyarakat luas untuk turut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan hidup baik melalui program CSR, program dedikasi Kejaksaan maupun program resmi dari pemerintah yang dituangkan dalam berbagai Undang-Undang dan Peraturan seperti UU nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 2008 tentag Pengelolaan Sumber Daya Air, dsb.

Membersihkan Pantai oleh Kejaksaan Negeri Sergai (sumber:dokpri)
Membersihkan Pantai oleh Kejaksaan Negeri Sergai (sumber:dokpri)
Sebagai leading sector, tentunya perusahaan maupun instansi pemerintah harus dapat menjadi role model bagi masyarakat, seperti concern dalam pengelolaan limbah pabrik yang sesuai dengan standarisasi, edukasi dan sosialisasi tentang pelestarian lingkungan kepada masyarakat luas, bermitra dengan masyarakat dalam kegiatan lingkungan, mempraktikkan secara langsung dan berkelanjutan aksi-aksi pelestarian lingkungan seperti pembuatan lubang Biopori, penyediaan tempat sampah sesuai dengan jenisnya, penanaman mangrove, penghijauan, menjadi "bapak angkat" usaha kecil masyarakat di bidang pelestarian lingkungan, dll.

penanaman mangrove oleh Kejaksaan Negeri Sergai (sumber:dokpri)
penanaman mangrove oleh Kejaksaan Negeri Sergai (sumber:dokpri)
Nah, bagaimana ? tidakkah kita merindukan kembali air bersih alami yang melimpah untuk kehidupan ? Semoga wujud persembahan dedikasi para jaksa di Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai (Sergai) terhadap pelestarian air dan lingkungan melalui Biopori dapat menjadi satu titik harapan untuk Indonesia yang lebih lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun