Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Surat] Teruntuk Pejuang Rantau

4 Juni 2019   17:57 Diperbarui: 4 Juni 2019   18:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teruntuk Pejuang Rantau,

Idul Fitri adalah tentang kemenangan hati. Memaafkan tak harus bertatap muka. Meminta maaf tak mesti bersua. Jarak dan waktu bukan penghalang untuk mengharap ridhoNya. Dimanapun kita berpijak, semua adalah bumi Allah. Tetaplah bersujud, sebab doa dapat menembus langit, menghantarkan kebaikan bagi siapa saja yang didoakan.

Wahai pejuang rantau,

Janganlah berkecil hati saat hari raya tak berada di tengah keluarga. Ingatlah bahwa di samping kanan kirimu adalah juga keluarga. Mereka yang paling tahu keadaanmu. Mereka yang pertama kali akan membantumu. Dan mereka lah yang paling khawatir jika dalam sehari pintu rumahmu terkunci. Maka perbaikilah selalu hubunganmu dengan mereka.

Pejuang rantau nun jauh disana,

Tiada satu pun ketentuan Allah yang sia-sia. Takdir hidup di perantauan adalah berkah. Berkah bagi mereka yang senantiasa bersyukur. Senantiasa berprasangka baik pada Allah adalah salah satu ciri rasa syukur. Jadi, tak semestinya kita melulu mengeluh, menghujat, mempertanyakan apalagi menyalahkan Rabb atas takdirNya.

Pejuang rantau saudaraku,

Percayalah, Allah sudah menakar segala sesuatunya dengan sangat tepat. jadi, kenapa harus mengkhawatirkan rezeki ? kenapa takut akan masa depan ? tugas kita hanya taat kepadaNya...berusaha terus berbuat baik dan berdoa memohon ridhoNya...selebihnya biar Allah yang mengatur skenario hidup kita.

Pejuang rantau yang baik,

Tetaplah tersenyum jika hari ini kita belum mampu untuk pulang. Kemenangan Idul Fitri bukan diukur dari tradisi yang bisa dilakukan, tapi bagaimana kita tetap sabar dan ikhlas atas segala ketentuanNya. Jangan pernah berhenti memohon, inshaaAllah di waktu yang tepat akan tiba saatnya kalian bisa merasakan kegembiraan seperti laiknya saudara-saudara lainnya yang bertradisi hari raya di kampung halaman.

Wahai pejuang rantau yang dirahmati Allah,

Saya selalu berupaya mendoakan yang terbaik untuk seluruh hamba Allah yang tengah ada di rantau dan belum berkesempatan untuk pulang ke tanah kelahiran. Semoga, kebahagiaan senantiasa menyelimuti, kemudahan urusan selalu dilimpahkan dan keberkahan rezeki tak henti dilancarkan. Saya doakan, mudah-mudahan kerinduan yang memenuhi relung hati akan disegerakan untuk ditunaikan. Amin. InshaaAllah...

Salam,

Fifin Nurdiyana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun