Bersyukur, jajaran pemerintah desa memberi dukungan yang luar biasa. Setidaknya kami bisa menggunakan balai desa untuk kegiatan ini. Bukan hanya itu saja, perlahan namun pasti, banyak masuk dukungan juga dari para donatur yang kesemuanya kami gunakan untuk kepentingan sekolah paud ini.
Sambutan luar biasa juga datang dari warga Desa Putih. Mereka sangat antusias mengantarkan anak-anak balitanya setiap hari Selasa dan Kamis ke Balai Desa untuk bermain dan belajar bersama. Anak-anak diberi kesempatan untuk mewarnai, menggambar, belajar mengenal warna, bernyanyi, menari, olahraga, bermain bola sampai diajarkan untuk berdoa. Melatih kemandirian serta keberanian sang anak dalam berperilaku positif secara gembira dan menyenangkan.
Jika selama ini orangtua sibuk membiarkan anak-anaknya bermain sendiri dan memiliki mindset “yang penting anak tidak rewel” maka perlahan diubah menjadi orangtua yang mampu melakukan pendampingan terutama dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Ini penting karena merupakan cikal bakal anak akan tumbuh dengan jiwa dan raga yang sehat.
Dukungan positif dari orangtua sangat besar. Terbukti ketika kami nyatakan sekolah paud ini gratis, justru mereka yang rela mengusulkan untuk diadakan iuran sukarela untuk kemajuan dan keberlanjutan kegiatan ini. Iuran sukarela ini sangat kami apresiasi untuk dipergunakan sebagai dana taktis sekolah paud Desa Putih ini.
Menyenangkan sekali dapat berbagi manfaat dengan mereka yang memang membutuhkan. Saya tidak sendiri. Ide cemerlang dan gagasan cerdas datang dari para sahabat yang baik. Ada teman yang berprofesi sebagai guru TK, mahasiswa, Ibu Rumah Tangga dan pengusaha. Gayung bersambut karena saya dan teman-teman lain memberi dukungan untuk mewujudkannya dengan menyumbangkan tenaga, pikiran dan ilmu pengetahuan yang inspiratif.
Sederhana saja yang kami lakukan. Karena tidak ada tujuan kami lainnya selain berbagi manfaat dan inspirasi pada warga Desa Putih khususnya anak-anak balita dan orangtuanya. Ini yang dapat kami lakukan maka kami berusaha untuk mewujudkannya.
Harapan kami tidak muluk, kami juga bukan pahlawan yang bisa menjamin masa depan anak-anak Desa Putih. Tapi kami hanya ingin melihat anak-anak balita Desa Putih terbiasa membuang sampah pada tempatnya, terbiasa mencuci tangan, rajin menggosok gigi, memiliki bonding yang baik dengan ibunya, bisa membedakan warna, bisa menceritakan impiannya, memiliki kepercayaan diri, bangga menjadi dirinya sendiri, memiliki empati terhadap orang lain serta jujur dalam berperilaku.
Masa depan kelak hanya mereka sendiri yang dapat meraihnya, tapi modal perilaku dan mental yang baik harus dilatih dan diupayakan sejak dini agar mereka memiliki kemampuan dalam bersosialisasi dan kesiapan mental serta tangguh dalam mengarungi kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H