Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara Perempuan Itu....

23 September 2016   14:06 Diperbarui: 23 September 2016   14:11 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari menyengat hingga ubun-ubun. Kawasan TPA dengan pemandangan sampah menggunung tak menyurutkan langkah perempuan itu untuk terus menyusuri kampung sampah Codet. Pijakan kakinya menyisakan jejak, menandakan langkahnya pasti dan penuh keyakinan.

Beberapa pasang mata hanya bisa memandang heran kehadirannya. Anak-anak kecil berlarian tanpa alas kaki. Kulitnya legam terbakar matahari. Perutnya membusung. Tapi teriakan girang mereka tak mengisyaratkan mereka berada dalam kehidupan yang kurang beruntung. Anak-anak itu tetap ceria bermain dengan botol-botol plastik sisa minuman yang banyak berserakan di sekitar gunungan sampah.

Perempuan itu tergelak saat salah satu anak kampung codet tak sengaja menginjak kakinya yang beralaskan sepatu kets. Baginya, injakan itu adalah salam perkenalan antara dirinya dengan penduduk kampung codet.

“hei, siapa namamu ?” tanya perempuan itu dengan sedikit membungkukkan badannya pada anak kecil yang menginjak kakinya

Anak kecil itu menatap dengan penuh keraguan, “Dewi tante...”

Perempuan itu tersenyum, “nama yang bagus...”

Dewi tersenyum lega, perempuan itu tak memarahinya.

“mana sandalmu ? knapa bermain di tempat kotor begini tak memakai sandal ?”

“kalau memakai sandal aku pasti kalah berlari sama Husen, Wira dan Nita tante...”

Perempuan itu mengernyitkan dahi, “kok bisa ?”

“memakai sandal disini licin tante...aku jadi nggak bisa lari kencang...” jelasnya polos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun