Perempuan itu mengangguk-ngangguk, “hmmm...i see...baiklah, sekarang tunjukkan sama tante kamu memang bisa berlari kencang tanpa memakai sandal...”
Dewi nampak berpikir sejenak, “apa hadiahnya tante ?” tanyanya spontan
Perempuan itu kembali tergelak, “baiklaaahh...hadiahnya es krim...setuju ?!”
Dewi mengangguk cepat. Tanpa dikomando ia pun berlari sekencang-kencangnya memutari gunungan sampah. Sesaat sosok mungilnya menghilang dibalik gunungan sampah. Sesaat kemudian muncul kembali dengan peluh yang membasahi hampir seluruh rambutnya yang memerah.
Perempuan itu bertepuk tangan dan mengangkat jempol.
“hebaaaatttt ! semoga suatu saat bisa jadi atlit lari ya Dewi...” puji perempuan itu begitu Dewi telah sampai di dekatnya
“Darwis...bawa sini minuman jeruk itu !” perintahnya pada laki-laki berbadan tegap yang sedari tadi mengikuti langkahnya dari belakang.
Tanpa membantah, laki-laki itu menyerahkan sebotol minuman berwarna oranye pada perempuan itu.
“ini minum dulu...bentar lagi kita beli es krim ya...”
“tapiii sebelumnya tante mau tahu rumah kamu dulu...boleh ?”
“boleh tante...” jawab Dewi sembari menenggak minuman yang diberikan perempuan itu. Sekali tenggak habis. Mungkin baru kali ini Dewi merasakan nikmatnya minuman jeruk itu. Ntah kapan lagi ia bisa meminumnya.