Sehat itu bukan melulu soal fisik. Bukan pula soal “tidak sakit”. Sehat itu ada kalanya tentang jiwa. Tentang rasa bahagia. Tidak semua orang yang sakit itu “tidak sehat” sebaliknya tidak semua orang yang nampak “tidak sakit” itu sehat. Semua tentang bagaimana kita menikmati hidup. Jika kita sudah mampu menikmati hidup, maka apapun keadaan kita, maka kita akan bahagia. Dan bahagia ini lah hakikat dari sehat.
Lantas bagaimana kita dapat menikmati hidup, sementara rutinitas sehari-hari kerapkali membuat tenaga dan pikiran kita habis tersita. Jangankan untuk menikmati hidup, sekadar tidur nyenyak pun terkadang masih sulit untuk dilakukan. Akibatnya, kita menjalani hidup dengan penuh tekanan dan merasa menjadi sebuah beban berat sehingga muncul perasaan stress dengan atau tanpa kita sadari.
Keadaan inilah yang seringkali terlewatkan untuk menjadi perhatian. Menganggap bahwa kita “tidak sakit” padahal sebenarnya jiwa kita yang “tidak sehat”. Bahkan, mungkin kita pernah melihat, seseorang yang divonis suatu penyakit terlihat lebih sumringah dan ceria ketimbang kita yang tidak divonis sakit. Kenapa ? karena mereka yang divonis suatu penyakit mampu “berdamai” dengan penyakitnya, mampu menerima penyakitnya sehingga dapat menikmati hidupnya.
Percayalah, bahwa rasa bahagia itu dapat mengeluarkan toksin (racun) yang ada dalam tubuh. Rasa bahagia dapat membangkitkan kembali fungsi-fungsi organ dalam tubuh yang mulai lelah dan lemah. Rasa bahagia juga dapat melancarkan peredaran darah sehingga tubuh menjadi lebih bugar dan sehat.
Saya sendiri meyakini bahwa ketika saya mulai merasa letih dan kurang bergairah serta gejala penyakit mulai terasa di badan, itu tandanya saya sudah mulai lupa bahagia. Rutinitas sehari-hari, beban pekerjaan yang menumpuk dan kurangnya komunikasi yang baik dengan lingkungan menjadi faktor utama penyebab saya lupa bahagia. Lupa penyebab saya bisa sehat.
Setiap orang punya cara untuk menciptakan rasa bahagianya masing-masing. Setiap orang juga pasti punya standar bahagia yang berbeda-beda. Pun dengan saya yang punya “ritual” khusus untuk menuju sehat dengan tips bahagia ala saya.
Tertawa
Hal paling sederhana yang bisa dilakukan untuk meraih bahagia adalah dengan tertawa. Selain dengan tertawa saya merasa bisa melepaskan kepenatan dan terhibur, ternyata tertawa juga dapat membakar kalori sekitar 10-40 kalori hanya dalam 15 menit saja. Tentu saja ini saya anggap tips cerdas paling sederhana yang harus saya lakukan untuk menjaga kesehatan saya dengan cara yang membahagiakan.
Berjalan Kaki
Membiasakan berjalan kaki adalah baik. Jika ada kesempatan, olahraga jogging pagi hari tentu sangat dianjurkan. Namun jika waktu kita terbatas maka aktifitas berjalan kaki bisa kok dilakukan di berbagai kesempatan misalnya ke pasar, ke rumah teman, atau apa saja. Intinya, setidaknya dalam sehari kita telah melakukan aktifitas dengan berjalan kaki.
Mendekat Pada Alam
Alam adalah sahabat kita. Jika kita mau mendekat dan berbaur dengan alam, maka alam pun akan memberi sejuta manfaat untuk kita. Setiap akhir pekan, saya dan keluarga selalu meluangkan waktu untuk keluar dari aktifitas rutin yang biasa. Bisa dikatakan juga rekreasi. Namun, rekreasi yang saya pilih adalah rekreasi yang melibatkan alam. Pantai, sumber mata air, gunung atau trekking di hutan menjadi tujuan utama rekreasi saya dan keluarga.
Selain menyegarkan badan dan pikiran, berenang atau berbaur dengan alam lainnya dapat memberikan suplai oksigen bagi tubuh kita. Otak akan merasakan rileks sehingga dapat bekerja lebih maksimal kembali setelahnya.
Berkumpul Dengan Keluarga
Sepulang beraktifitas, selain istirahat, ada ritual yang tak kalah pentingnya, yaitu berkumpul dengan keluarga tercinta. Sekadar bersenda gurau atau membangun komunikasi yang baik satu sama lain akan meningkatkan kehangatan dalam keluarga. Kehangatan ini akan turut membantu menciptakan rasa tenang dan bahagia serta menghilangkan stress dan penat. Kita merasa tidak sendiri dan berbagi cerita dapat mengurangi tingkat penyakit hati yang dapat memicu munculnya penyakit-penyakit lainnya.
Menulis (Hobi)
Bagi saya, menulis adalah “me time” yang sangat menyenangkan. Dengan menulis saya dapat menuangkan segala apa yang mengendap dalam pikiran saya. Menulis membantu saya melepaskan berbagai ide dan pertanyaan dalam diri. Setelah menulis, saya merasa sangat puas dan lega.
Nah, mudah bukan ? menciptakan sehat melalui hal yang membahagiakan. Apapun keadaan kita, jangan pernah lupa untuk bahagia. Dengan bahagia, kita akan mampu menikmati hidup baik ketika dalam keadaan beruntung maupun tidak. Sebab pada hakikatnya, sehat bukan tentang “tidak sakit” tapi lebih pada “mampu bahagia” dalam keadaan apapun.
Begitu banyak cara untuk sehat. Jika dengan bahagia dapat menggapai sehat yang mudah dan menyenangkan, kenapa tidak ?! melakukan hal-hal yang kita senangi, menyalurkan hobi, senantiasa bersyukur, menjalin komunikasi yang baik dengan lingkungan, berbaur bersama alam semesta dan menikmati setiap apa yang kita miliki. Semuanya akan mengantar kita pada pencapaian rasa bahagia. Rasa bahagia akan membangun jiwa yang sehat.
Jadi, tunggu apa lagi ? Semua orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk sehat, bagaimanapun keadaannya. Karena itulah kalau mau sehat, jangan lupa bahagia ya !
facebook : https://www.facebook.com/fien.fiqih
twitter : https://twitter.com/fifin_diyana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H