Dalam lembaga pendidikan seorang guru memiliki kurikulum yang harus dipatuhi. Sesuai dengan kurikulum tersebut dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Kurikulum bisa saja dirubah cara kerjanya dengan kreativitas dari guru sendiri dengan RPS (rencana pembelajaran semester) atau RPP(rencana pelaksanaan pembelajaran). Namun tetap dalam susunan materi yang sesuai dengan materi yang ada dalam kurikulum. Tinggal seorang guru memodifikasi cara belajar siswa atau proses pembelajarannya.
Tak jarang setiap guru memiliki buku pegangan, ada yang sama dengan muridnya sebagai bahan evaluasi bagi siswa dan ada yang memang khusus digunakan oleh guru dan tidak dimiliki oleh siswa.
Hal ini menjadi pusat perhatian akankah sama antara siswa dengan guru jika buku pegangannya berbeda? Sangatlah mudah bagi guru jika dapat memahami kedua buku pegangan tersebut.
Dengan faham terhadap keduanya seorang guru bisa mengaplikasikan buku pegangan guru terhadap buku pegangan siswa. Siswa pun hanya memiliki satu buku pegangan berupa LKS, dua jika ada fasilitas dari perpustakaan berupa buku paket. Buku paket pun tidak akan sama dengan pegangan guru.
Pada intinya seorang guru lebih memiliki banyak sumber daripada siswanya. Bukan karena muluk-muluk hanya saja agar mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Menggunakan cara yang termudah untuk difahami bagi siwanya.
Dengan banyaknya buku pegangan guru bisa membandingkan mana cara yang terbaik untuk disampaikan kepada siswa agar dapat dengan mudah difahami oleh siswa.
Lalu apakah buku pegangan adalah satu-satunya sumber penguasaan guru terhadap materi? Tentu tidak. Buku peganan bukan satu-satunya akan tetapi salah satu dari berbagai sumber yang ada. Apakah sumber yang lain itu?
Berupa suatu pengalaman, sumber yang dapat dipercaya, seperti jurnal atau buku lain yang dikembangkan dengan kreativitas guru untuk pemahaman tersendiri.
Sekian terima kasih
