Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret identik dengan peringatan perjuangan perempuan yang menuntut kesetaraan gender dan pencapaian perempuan.
Internasional Women's Day (IWD) menjadi momen bagi para perempuan untuk merayakan pencapaian dari segala aspek. Mulai dari sosial hingga politik, menyuarakan hak asasi sebagai seorang perempuan, dan masih banyak lagi.
Adapun cara perayaan Hari Perempuan Internasional di berbagai tempat begitu beragam. Ada yang melakukannya dengan aksi unjuk rasa, namun ada pula yang mengadakan kampanye melalui media sosial.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hari Perempuan Internasional di Indonesia pada Senin (8/3/2021) ini berada di tengah pandemi Covid-19. Tentu saja, ruang gerak para pegiat komunitas tidak sebebas tahun-tahun sebelumnya.
Banyak hal yang harus dibatasi karena berbenturan dengan aturan yang diberlakukan di hampir semua daerah.
Tetapi, pandemi bukan alasan untuk tidak menggelar acara.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Milenial Indonesia Maju Cooperative (M-COOP.ID) bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat.
Dua komunitas ini berkolaborasi untuk mengadakan webinar di Hari Perempuan Internasional dengan mengusung tema, 'Kontribusi Kepemimpinan Perempuan di berbagai bidang dengan menggunakan teknologi, sains, seni, sosial, politik serta pengamalan pancasila untuk berjuang dan bertahan dalam masa pandemi Covid-19'.
Hal ini menggambarkan jika masih ada generasi muda yang selalu siap mengajak masyarakat untuk terus bergerak, meskipun menggunakan media yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Ini menjadi kabar gembira bahwa semangat para pejuang di dua komunitas tersebut tidak pernah padam. Mereka terus memutar otak agar dapat mengadakan acara yang dapat memberikan dampak untuk lingkungan.
Acara tersebut tidak harus dipenuhi banyak orang di dalam suatu ruangan, cukup dengan menggunakan meeting room sebuah aplikasi, mereka sudah bisa menebar virus kebaikan.
Walaupun kegiatan ini berhubungan dengan perempuan, tetapi orang-orang yang andil di dalamnya tidak hanya kaum perempuan. Ada kombinasi menarik antara laki-laki dan perempuan untuk terus memperjuangkan hak-hak yang belum terwujud sebelumnya. Selain itu, mereka percaya bahwa perempuan bisa memiliki andil di lingkungannya tanpa melupakan jati diri.