Mohon tunggu...
Fifi Juni Artika Br Ginting
Fifi Juni Artika Br Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi

Saya ingin berpartisipasi dalam lingkungan sosial dalam memperhatikan perubahan sosial dan politik yang dinamikanya sangat cepat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Stabilitas Ekonomi Dunia

9 Desember 2022   00:11 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:20 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rusia dan Ukraina merupakan dua negara yang pada awalnya berada dalam satu negara federasi yaitu Uni Soviet,yang mana Uni Soviet ini merupakan negara komunis yang kuat pada masa itu.Setelah kekalahan Jerman pada Perang Dingin II menjadikan kekuatan Uni Soviet semakin kuat dan berhasil mempengaruhi negara-negara di benua Eropa bagian Timur juga menganut ideologi komunis ini.Pada tahun 1991,Uni Soviet dan Pakta Warsawa bubar,sehingga negara-negara bagian lain dari Uni Soviet ini memerdekakan dirinya dalam sebuah referendum.

Setelah mendapatkan kemerdekannya tidak serta-merta menjadikan Ukraina lepas dari  campur tangan Rusia,perpecahan mulai terjadi ketika Rusia,Ukraina dan Belarusia membentuk sebuah Commonwealth of Independent States (CIS).Dengan dibentuknya CIS ini menjadikan Ukraina merasa dikendalikan oleh Rusia dan Uni Soviet melalui CIS,sehingga resolusinya dilakukan dengan penandatanganan perjanjian persahabatan antara Rusia dan Ukraina pada tahun 1997.

Pertentangan tidak berhenti disitu saja,pada tahun 2014 konflik pun kembali mencuat yaitu ditandai dengan munculnya revolusi menentang Supremasi Rusia.Dan puncaknya terjadi pada November 2021 lalu,hal ini ditandai dari penumpukan pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina yang terbaca oleh citra satelit.

Kemarahan Rusia ini dipicu atas keinginan Ukraina untuk bergabung ke dalam NATO,sehingga Rusia melakukan invansi ke Ukraina sebagai tindakan untuk menghentikan semua aktivitas militer mereka di Eropa Timur dan Ukraina.Selain itu Rusia juga meminta aliansi tersebut agar tidak pernah menerima Ukraina atau negara-negara bekas Soviet lainnya sebagai anggotanya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina ini,tetapi sampai sekarang masi belum ada titik terangnya.Sejumlah pemimpin negara telah melakukan pendekatan terhadap pemerintah Rusia untuk menghentikan perang ini,tetapi hasilnya masih juga nihil.Bahkan Presiden AS Joe Biden memberikan peringatan kepada Rusia tentang pemberian sanksi ekonomi Barat jika menyerang Ukraina secara intens,tatapi hal ini juga tidak dapat menyelesaikam perang ini.

Sehingga sampai saat ini perang ini juga belum teratasi,tetapi yang menjadi masalah perang dua negara ini tidak hanya berpengaruh kepada dua negara ini saja,melainkan berpengaruh ke kehidupan negara lainnya terkhusus dalam hal ekonomi.Hal ini terjadi karena kedua negara ini termasuk ke dalam poros ekonomi dunia,dimana Rusia berperan sebagai peneyedia batu bara dan minyak bumi dan juga Ukraina menjadi penyumbang gandum terbesar di dunia.Sehingga dengan terjadinya perang ini menjadikan kegiatan ekonomi dunai terhambat.Tidak hanya dalam hal ekonomi,dalam hal ketahanan pangan juga stabilitasnya menurun.Hal ini disebabkan karena invasi yang terjadi di Ukraina sehingga ekspor gandum terhambat dan mengakibatkan ketersediaan gandum ke negara-negara lainnya terhambat.

Penyelesaian konflik Rusia-Ukraina ini sudah gencar dilakuakan,salah satunya yaitu pada saat perhelatan KTT G20 yang dilaksanakan di Bali pada 15-16 November 2022 lalu,penyelesaian konflik Rusia-Ukraina ini masuk menjadi salah satu isu utama pembahasannya.Forum ini bertidak,karena mereka merupakan forum yang membahas mengenai isu ekonomi internasional,dan perang ini menjadikan stabilitas ekonomi dunia tergunjang.

Stabilitas ekonomi yang terguncang akibat dari perang Rusia-Ukraina ini adalah kenaikan harga minyak mentah akibat dari Rusia mengurangi suplay minyak mereka keluar sehingga mengakibatkan harga minyak tak terkendali dan hal ini sangat meresahkan bagi negara-negara yang tidak sanggup untuk menyedikan kebutuhan minyak nya sendiri.Dengan terjadinya kenaikan harga minyak ni mengakibatkan harga-harga kebutuhan pokok juga ikut melambung,sehingga mengakibatkan stabilitas ekonomi masyararakat itu menurun.

Selain stabilitas ekonomi ketahanan pangan juga menjadi salah satu akibat dari perang Rusia-Ukraina ini,dimana dengan terjadinya invasi ke Ukraina menjadikan mereka tidak sebebas biasnya dalam melakukan segala hal,termasuk bidang ekspos.Dimana yang menjadi komoditas eskspor utama Ukraina itu adalah salah satunya gandum,dan dengan terhambatnya kegiatan ini menjadikan pasokan gandum ke negara-negara lainnya terganggu yang mengakibatkan sumber pangan mereka terganggu,dimana gandum ini merupakan salah satu makanan pokok di negara-negara lain.Melalui forum KTT G20,alternatif yang ditawarkan untuk mengatasi ketahanan pangan ini adalah dengan mencari pemasok lain dalam hal ekspor gandum yaitu seperti India,hal ini dilakukan agar ketahanan pangan terjamin dan juga kestabilan ekonomi juga terjaga yaitu dengan ditandai dengan kegiatan ekspor-impor yang berlangsung.

Hal yang menjadi harapan terbesar dunia ialah agar perang antara Rusia-Ukraina ini lekas terjadi agar kestabilan ekonomi dunia khusunya terjadi,hal ini diharapkan terjadi agar dapat mecegah terjadinya inflasi bagi negara-negara yang berdampak akibat dari perang Rusia-Ukraina ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun