Di sudut pasar yang bising,
Ada tangan-tangan kecil yang bekerja tanpa henti.
Menata mimpi di atas keranjang kosong,
Mengubah luka menjadi keberanian sejati.
Di wajah mereka, peluh bercerita, Â
Tentang malam-malam panjang tanpa jeda.
Langkah kaki mereka terhitung sunyi,
Namun jejaknya menjadi fondasi negeri.
Pedagang kecil, wirausahawan tangguh, Â
Menghidupkan ekonomi yang nyaris rapuh.
Mereka bertarung tanpa tameng,
Hanya keyakinan menjadi obor yang menerang.
Di sisi lain, pengangguran terdiam, Â
Terkurung dalam gelap yang sepi dan kelam.
Namun takdir memanggil mereka untuk bangkit,
Mengukir masa depan dari serpihan pahit.
Oh, tangan-tangan kecil, Â
Kau bukan sekadar pencari nafkah,
Kau adalah jantung bangsa ini,
Menumbuhkan harapan di antara reruntuhan mimpi.
Mari kita peluk mereka dengan doa dan dukungan, Â
Beri ruang bagi usaha kecil yang bertahan.
Karena mereka adalah tiang kehidupan,
Penggerak roda zaman, pembangun masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H