Dilansir dari Republica.go.id, di bawah ini merupakan maklumat dari program APDC, yaitu :
•Bahwa pandemi Corona telah berdampak multi lintas seluruh aspek kehidupan umat manusia tanpa memandang status gender, usia, kewarganegaraan, kebangsaan, agama, keyakinan dan ideologi yang dianut masing-masing individu.
•Bahwa yang paling terdampak pandemi Corona adalah mereka yang paling lemah atau rawan secara ekonomi, kesehatan, pendidikan, nilai-nilai budaya, iman dan takwa.
•Bahwa perlu digalang kerja sama multi lintas dan multi pemangku kepentingan (stakeholders) di dalam dan luar negeri untuk mencari solusi yang holistik, terintergrasi dan komprehensif untuk atasi dampak itu;
•Bahwa dampak langsung pandemi Corona dalam bidang ekonomi adalah kemandegan pertumbuhan, bahkan minus terutama dalam bentuk pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatnya jumlah pengangguran dengan semua mata rantai dampak lanjutannya.
•Bahwa perlu diluncurkan inisiasi Aksi Peduli Dampak Corona (APDC) yang manfaatnya dapat segera dinikmati oleh mereka yang lemah melalui program pemberdayaan berdasar filantropreneur, melibatkan seluruh pihak terkait, dalam program atau proyek padat karya multiguna.
Pada launching program APDC ini yang terjadi secara virtual, juga dihadiri oleh Muhajir Efendi selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Muhajir mengatakan bahwa program yang diusung oleh Dompet Dhuafa sangat bermanfaat dan sangat membantu pemerintah dalam menangani dampak covid-19 terhadap warga masyarakat, terutama bagi kalangan kelas menengah ke bawah. Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf Dompet Dhuafa, yaitu Bambang Suherman menjelaskan bahwa sejak 2015,Â
Dompet Dhuafa telah terlibat dan berperan aktif dalam penanganan program stunting di Indonesia. Terdapat 26 titik di Kabupaten dan juga Kota yang menjadi sasaran utama bagi program stunting yang masih terus berjalan. Dompet Dhuafa tetap melakukan pendampingan secara langsung pada program tersebut melalui 155 kader yang terlatih dan dimulai dari level bawah yang berbasis pada penguatan di tingkat keluarga. Penguatan program tersebut ditempuh melalui sektor pendidikan, perilaku hidup sehat dan juga pemajuan ekonomi dalam upaya menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting.Â
Pada pelaksanaanya, Gubernur Nusa Tenggara Timur dan juga Sekda Gorontalo, memaparkan bahwa kasus stunting yang terjadi di daerah bertugas mereka masing-masing telah mengalami penurunan sejak tahun 2018, 2019 dan juga menurun pada tahun 2020. Adanya program pemerintah yang juga dibantu oleh program dari organisasi swasta maupun organisasi negeri seperti program Aksi Peduli Dampak Corona oleh Dompet Dhuafa dan Radio Republik Indonesia juga telah membantu pemerintah dalam pengupayaan pengurangan dan penurunan kasus stunting, terutama bagi anak-anak dari kelas menengah ke bawah di Indonesia, agar mendapatkan pangan yang bergizi yang juga merupakan hak bagi setiap anak Indoenesia, untuk dapat sejahtera secara kesehatan fisik maupun psikologis.
Menurut penulis secara pribadi, memandang kegiatan dan program dari Dompet Dhuafa ini tentunya sangat bersyukur sekali, bahwa terdapat organisasi swasta yang sangat memperhatikan kesehatan warga masyarakat dan bahkan juga ikut turun lapangan secara langsung dalam membimbing dari lingkup terkecil kelompok masyarakat, yaitu di tingkat  keluarga.Â
Organisasi seperti Dompet Dhuafa mencerminkan organisasi yang tidak hanya memiliki gagasan atau ide mengesankan secara lisan saja, namun juga telah melakukan aksi yang sangat tanggap dan benar-benar terealisasikan dengan sangat baik dalam pengaplikasian gagasannya melalui program Aksi Peduli Dampak Corona Pangan Sehat untuk Sahabat.Â
Organisasi sendiri, dijelaskan dalam pembahasan sosiologi organisasi, yang merupakan cabang dari sosiologi. Menurut Weber, sosiologi organisasi mengkaji tentang hubungan sosial di masyakarat dan lingkungan sosialnya sebagai anggota atau pimpinan suatu organisasi (Nurochim, 2020:69). Sosiologi organisasi membahas tiga aspek pokok, Â yang pertama yaitu konsep; teoritis; metodologi. Aspek yang kedua yaitu unit organisasi tang melingkupi individu, individu dengan kelompok dan hubungan antar organisasi.Â
Aspek yang ketiga membahas tentang peran organisasi dalam kelompok sosial formal di masyarakat. Aspek-aspek tersebut cocok dengan Dompet Dhuafa sebagai sebuah organisasi, yang di dalamnya terlibat hubungan sosial antara organisasi dengan perorangan  dan juga dengan organisasi lainnya (RRI). Dalam organisasi Dompet Dhuafa juga terdapat kegiatan yang didasarkan atas metode-metode tertentu yang dalam hal ini, metode tersebut digagas untuk mengurangi stunting pada masyarakat kelas bawah.
Adanya program Aksi Peduli Dampak Corona membantu banyak pihak terutama para warga masyarakat kelas menengah ke bawah yang tidak mampu secara materi untuk memberikan pangan terbaik bagi putra-putri mereka, karena kendala finansial yang berakibat pada tidak adanya pendapatan keluarga secara menetap. Penulis harap, makin banyak organisasi atau komunitas lainnya baik yang berupa organisasi milik negara atau juga organisasi swasta seperti Dompet Dhuafa yang semakin dan selalu peduli terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat, baik dalam sektor kesehatan, perekonomian, pendidikan dan juga psikologis masyarakat terutama di Indonesia.
Referensi : Nurochim, Siti Ngaisah. 2020. Â "Sekolah : Kajian Teoretik Perspektif Sosiologi Organisasi". Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE). Vol 2, No 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H