Mohon tunggu...
Pippo Londo
Pippo Londo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang introvert yang hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Kaki Tanpa Jejak: Pembalap Lari Tunanetra

19 Mei 2023   13:11 Diperbarui: 19 Mei 2023   13:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agung, seorang pemuda tunanetra yang memiliki semangat luar biasa dalam dunia atletik, khususnya lari. Meskipun tidak dapat melihat, Agung memiliki kemampuan luar biasa dalam merasakan jejak dan ritme kaki saat berlari.


Agung berlatih secara rutin di sebuah stadion. Ia berlari dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, meninggalkan jejak kaki di tanah meskipun ia tidak dapat melihatnya. Agung bermimpi untuk menjadi seorang pembalap lari tunanetra yang terkenal dan membuktikan bahwa keterbatasannya tidak akan menghalangi mimpinya.


Suatu hari, ketika Agung sedang fokus berlatih di stadion, seorang pelatih atletik yang terkenal, Coach Rayyan, menyaksikan performa luar biasa Agung. Coach Rayyan terkesan dengan semangat dan kemampuan lari Agung, meskipun ia tunanetra. Ia merasa ada potensi besar dalam diri Agung untuk menjadi atlet hebat.


Coach Rayyan memutuskan untuk mendekati Agung dan menawarkan bantuan dan pelatihan secara intensif.
Dia berkata kepada Agung, "Agung, saya melihat potensi besar di dalam dirimu sebagai seorang atlet lari. Meskipun tidak dapat melihat, kamu memiliki kekuatan dan semangat yang luar biasa. Apakah kamu bersedia menerima bantuan saya untuk mengembangkan kemampuanmu?".


Agung awalnya terkejut dan merasa ragu, "Saya tidak yakin, Pak. Bagaimana saya bisa menjadi pembalap lari yang hebat jika saya tidak dapat melihat jejak yang saya tinggalkan?".


Coach Rayyan tersenyum, dan menjawab, "Jejak kaki sebenarnya bukan hanya bisa dilihat, Agung. Jejak kaki juga bisa dirasakan dan didengar. Kamu memiliki keunikan dalam kemampuanmu itu. Bersamaku, kita akan menemukan cara untuk membuat jejak kaki tanpa jejakmu berkilau."


Agung akhirnya menerima tawaran tersebut dengan harapan dapat mengembangkan potensinya lebih jauh.
Agung mulai berlatih secara intensif dibawah bimbingan Coach Rayyan. Coach Rayyan membantu Agung mengembangkan kemampuan untuk merasakan jejak dan ritme kaki dengan lebih baik. Mereka menggunakan metode alternatif, seperti penggunaan bunyi dan perasaan fisik, untuk membantu Agung dalam berlatih dan bersaing.


Kemampuan Agung semakin berkembang pesat sebagai atlet. Ia berpartisipasi dalam berbagai perlombaan lari dan menunjukkan prestasi yang mengesankan, meskipun tetap dalam kategori pembalap lari tunanetra. Agung mendapatkan banyak dukungan dan penghargaan dari teman-teman, keluarga, dan masyarakat.


Tetapi, terkadang segala sesuatu memang tidak selalu berjalan mulus. Pada salah satu perlombaan yang sangat penting, Agung mengalami cedera di tengah perlombaan. Ia terjatuh dan merasa putus asa, khawatir bahwa cedera tersebut akan menghancurkan mimpinya. Namun, kejadian ini justru mengungkapkan sisi lain dari kekuatan dan semangat Agung.


Dalam keadaan cedera, Agung menunjukkan tekad dan kegigihan yang luar biasa. Ia tidak menyerah dan terus berusaha untuk bangkit dan melanjutkan perlombaan. Meskipun berjalan dengan kesakitan, akhirnya Agung berhasil menyelesaikan perlombaan dengan tegar, dan memberikan inspirasi kepada semua orang yang menyaksikannya.


Ketika kamu memiliki keterbatasan, bukan berarti kamu tidak mampu. Mungkin saja kamu belum sepenuhnya berjuang. Teruslah berjuang dan berusaha dan jangan lupa berdoa, karena usaha, perjuanganmu dan doalah yang akan menentukan seberapa cemerlang masa depanmu kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun