Kesulitan belajar matematika yang dialami oleh siswa antara lain disebabkan adanya beban kognitif. Menurut Clark et al (2009), beban kognitif dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitubeban kognitif intinsik, beban kognitif erat, dan beban kognitif asing. Beban kognitif intinsik merupakan beban kognitif yang dialami siswa dalam belajar yang diakibatkan dari tingkat kesulitan dan kekomplekan materi yang harus dipelajari. Beban kognitif erat merupakan beban kognitif yang dialami siswa dalam belajar yang diakibatkan metode belajar dan pembelajaran.Sedangkan beban kognitif asing adalah beban kognitif yang dialami siswa akibat hal-hal yang tidak relevan dengan pembelajaran. Secara umum, indikator beban kognitif adalah penyampaian materi yang tidak sistematis dan terurut, penyajian materi yang kurang menarik, serta pembelajaran yang kurang memberi kesempatan siswa untuk menggali kemampuan, pengetahuan dan pemahaman siswa.
Upaya yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa akibat beban kognitif adalah mengelola beban kognitif intrinsik, meningkatkan beban kognitif erat, dan mengurangi beban kognitif asing melalui pembelajaran berbantuan multimedia. Media yang digunakan dapat merupakan media sederhana, contohnya papan berpetak, software GeoGebra, atau lembar presentasi (PowerPoint). Melalui media-media tersebut, guru dapat mengelola materi secara sistematis, terurut, dan menarik. Tidak ada lagi sketsa grafik, bidang datar, maupun bangun ruang yang kurang menarik.
“Tulisan ini adalah tugas Diklat Online PPPPTK Matematika”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H