Mohon tunggu...
Fifi Dewi
Fifi Dewi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Langkah Mudah Menjaga Keharmonisan, Nomor 3 Romantis

23 Februari 2018   11:11 Diperbarui: 23 Februari 2018   11:56 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: babarusyda.blogspot.com

Pentingkah menjaga hubungan anda dengan pasangan? Ya, pertanyaan ini memang keliatan sangat mudah dijawab. Tapi apa anda yakin mudah melakukanya? Karna, tidak jarang kita menemukan pasangan yang terlihat harmonis dan baik-baik saja namun ternyata begitu banyak problem tersembunyi. Membayangkan hidup bersama orang yang kita sayangi dan kita cintai memang membuat kita seakan tidak pernah menemukan kesedihan. Namun sayangnya kehidupan tidak bisa diajak kompromi. Tak ada yang bisa memungkiri bahwa kita dan pasangan jelas berbeda dan kadang perbedaan itulah yang dapat menimbulkan konflik didalam sebuah hubungan sekalipun sudah berumah tangga.

Nah, berikut tips untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.

1. KOMUNIKASI

Dalam sebuah hubungan rumah tangga penting sekali adanya komunikasi yang sehat. Komunikasi dua arah yang dapat diterima masing-masing pihak. Komunikasi yang sederhana namun mudah diterima, dipahami dan dimengerti pasangan. Sepele namun sangat penting. Ada baiknya komunikasi ini dilakukan mulai dari hal-hal kecil seperti saling menceritakan kesibukan masing-masing selama tidak bersama atau pembicaraan yang lebih serius tentang perencanaan masa depan. Namun ada hal juga harus diperhatikan.

Fokus pada topik pembicaraan, memperhatikan suasana, baik suasana hati pasangan atau keadaan saat itu. Jangan sampai komunikasi terjalin malah mengakibatkan perbedaan pendapat dan menumbuhkan konflik baru. Ketika ternyata didalam komunikasi kita di hadapkan suatu perselisihan, maka diamlah sejenak, hentikan percakapan tersebut. Redamlah amarah anda. Saat seperti ini ada baiknya anda sama-sama mendapat waktu sendiri. Coba ulas kembali apa yang menyebabkan komunikasi ini menjadi tidak baik. Introspeksilah diri anda. Jika memang anda merasa kesalahan ada pada diri anda cobalah untuk MEMINTA MAAF terlebih dahulu tanpa rasa gengsi atau jaim. Lalu anda bisa memulai menjelaskan kembali maksud dan tujuan dalam komunikasi yang gagal tersebut.

2.KEPERCAYAAN

Sumber: muhamadrizkyardiansyah.blogspot.com
Sumber: muhamadrizkyardiansyah.blogspot.com
Membangun kepercayaan biasanya sangat sulit. Khususnya pasangan pekerja yang sebagian waktunya tidak dihabiskan bersama. Maka, tanamkanlah kepercayaan sejak awal. Hindari rasa curiga karna sesuatu hal yang tidak biasa. Mungkin terlambat pulang atau tugas dadakan keluar kota mengharuskan beberapa hari tidak pulang. Tetap berfikir positif, utamakan kejujuran, dan saling terbuka dalam situasi apapun jadi kuncinya. Komunikasikan tanpa menuduh atau mencurigai pasangan. Apalagi di era globalisasi yang semakin pesat anda bisa menghubungi menggunakan layanan video call atau semacamnya. Hindari juga mencari alasan dari hal kecil yang memicu konflik.

3. MENGUCAPKAN SAYANG

Sumber: https://ik07.wordpress.com
Sumber: https://ik07.wordpress.com
Karna lamanya hubungan terjalin, anda lupa mengatakan sayang cukup penting peranannya. Mungkin anda tidak menyadari mengucapkan sayang pada pasangan bisa menambah keharmonisan. Menciptakan keromantisan walau dalam suasana sederhana. Ingatkah saat pacaran, seberapa sering anda mengatakan sayang dan melihat perubahan rona wajah itu?

Mengucapkan sayang seperti mempunyai kekuatan magis yang bisa merubah suasana hati menjadi lebih baik, bahagia, terlindung, nyaman dan hal positif lainnya. Sebagai contoh, malam hari ketika hendak tidur tiba-tiba anda membisik hangat "aku sayang kamu" biasanya pasangan merasa bahagia maka terciptalah keromantisan. Apalagi jika anda menjadikannya rutinitas sehari-hari. Contoh lain, berangkat kerja, atau melakukan rutinitas hidup yang lain. Dengan begitu pasangan anda merasa tersanjung.

4. BERCINTA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun