Mohon tunggu...
Fifiana Sln
Fifiana Sln Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cokelat sebagai Solusi Alami untuk Mengurangi Stress bagi Kalangan Usia Muda : Fakta dan Manfaat Kesehatan

13 Juli 2024   18:06 Diperbarui: 13 Juli 2024   20:16 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, stres telah menjadi tantangan umum yang dihadapi oleh banyak individu, termasuk di kalangan usia muda. Tekanan akademis, perubahan sosial, dan berbagai tanggung jawab lainnya dapat menimbulkan stres yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Dalam mencari solusi alami untuk mengurangi stres, coklat muncul sebagai salah satu pilihan menarik.

UMSU
UMSU

Apakah kalian pecinta cokelat? Saya juga!

Cokelat dapat membuat mood Saya lebih baik, coklat menjadi salah satu pilihan ketika Saya mengalami hari yang sulit ataupun berat, Saya juga merasa rileks sambil menyesapnya saat meleleh di mulut. Setelahnya Saya kembali menjadi bersemangat dan gembira untuk menyelesaikan hari dan pekerjaan yang Saya kerjakan.

Kenapa ya!! ko hanya dengan makan coklat dapat mengurangi stress dan membuat mood kita membaik??

Cokelat merupakan produk makanan olahan yang berasal dari biji kakao dari pohon kakao atau Theobroma cacao. Komposisi coklat antara lain adalah alkaloid seperti teobromin, anandamida, dan fenetilamin yang diketahui memiliki efek fisiologis bagi tubuh. Sementara itu, kandungan gizi lain pada biji kakao antara lain protein 5,5 gr ( 9 % ), karbohidrat 14 %, dan kandungan lemaknya cukup tinggi yakni 52,9 gr ( 31 % ), energi 504 kalori, kalsium 98 mg, fosfor 446 mg, dan vitamin A 60 SI. Protein dalam coklat kaya akan asam amino triptofan, tirosin, dan fenilalanin (Arianto, 2018).

Tidak perlu khawatir dengan tingginya kandungan lemak dalam coklat karena ini merupakan lemak nabati dan tidak terlalu berbahaya. Menurut data dari US National Food Consumption Survey, konsumsi coklat hanya menyumbang 1 % dari total asupan lemak, jauh lebih rendah dibandingkan konsumsi susu yang mencapai 20 %, sereal 22 %, dan daging yang menyediakan lemak bagi tubuh sebesar 30 % (Arianto, 2018).

Kortisol adalah hormon stres utama tubuh. Stres didefinisikan sebagai "respons tubuh yang tidak spesifik terhadap tuntutan perubahan apa pun." Dampak stres terhadap kesehatan masyarakat sangat besar. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi 40 gram dark chocolate setiap hari selama dua minggu mengalami penurunan yang signifikan dalam tingkat stres yang diukur melalui skala penilaian subyektif serta penurunan kadar kortisol dalam air liur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Cokelat mengandung alkaloid, seperti theobromin dan feniletilamin yang secara psikologis memberikan efek pada tubuh. Cokelat juga mengandung triptofan, asam amino yang terkait dengan kadar serotonin di otak. Triptofan merupakan prekursor neurotransmiter serotonin yang mempengaruhi mood dan suasana hati. (Melisa Darmawan et al., 2020).

Perasaan senang muncul karena peningkatan serotonin di otak kita, yang sering disebut sebagai hormon kebahagiaan. Selain itu cokelat juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti melepaskan neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati dan kaya akan antioksidan. Cokelat juga mengandung vitamin dan mineral, yang merangsang otak untuk melepaskan hormon endorfin . Cokelat mengandung tembaga yang digunakan oleh tubuh untuk mensintesis kolagen dan neurotransmitter, khususnya endorfin. Endorfin adalah zat yang dilepaskan oleh tubuh yang menghambat rasa sakit. Hormon endorfin adalah pereda nyeri alami dan obat penenang alami yang dapat mengurangi intensitas nyeri seperti kram menstruasi (Arfailasufandi & Andiarna, 2020).

Dan, Hasil penelitian terkini terhadap orang muda dan sehat dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional menunjukkan bahwa konsumsi kakao dan coklat yang kaya akan flavanol dalam tubuh sangat terkait dengan peningkatan aliran sirkulasi darah ke jaringan saraf otak (Claresta & Purwoko, 2019). Salah satu studi menyatakan cokelat hitam memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan kardiovaskular termasuk membantu menurunkan tekanan darah. Mekanisme penurunan tekanan darah terkait dengan efektivitas dari bioaktif cokelat (flavonoid) yang mampu menurunkan kolesterol dalam darah, mengurangi oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein), mengaktifkan produksi NO (Nitric Oxide), dan mencegah perlengketan platelet (Lingga, 2012 dalam (Saribu et al., 2021)).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun