Lahan gambut memiliki peran besar dalam penyimpanan karbon, penyangga tata air, dan penyimpan keanekaragaman hayati. Terdapat dua  aspek  yang  mempengaruhi  ekosistem  gambut  yaitu  aspek  fisik  yang berkaitan dengan lahan gambut dan aspek sosial ekonomi yang berkaitan dengan masyarakat sekitar  lokasi. Â
Masyarakat sekitar sebagai aktor utama  penggerak  penyelamatan  ekosistem gambut  memiliki  peranan  penting  dalam  menjaga  ekosistem  lahan  gambut  di  sekitar wilayahnya. Masyarakat sekitar lahan gambut belum memahami akibat aktivitas pembukaan lahan gambut  dengan  cara  membakar  yang  akan  berdampak  pada  kerusakan lingkungan  dan kesehatan  masyarakat.  Adanya  kerusakan  lahan  gambut  menjadikan  latar  belakang  perlunya upaya  restorasi untuk  mengembalikan  kondisi  ekosistem  gambut  melalui  penataan  kawasan dalam mengembalikan  fungsi  hidrologis  sebagai penyimpan  air.Â
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM) menerapkan strategi 3R untuk restorasi gambut, yaitu Rewetting (pembasahan kembali), Revegetation (penanaman kembali), dan Revitalization (peningkatan kesejahteraan). Salah satu implementasi strategi ini dilakukan di Desa Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah.
Rewetting, pembasahan lahan gambut dilakukan dengan pembuatan sekat kanal dan sumur bor. Dengan adanya pembasahan kembali, diharapkan  gambut  yang  terganggu  hidrologinya  akan  mengalami  perbaikan  dan  gambut akan  tetap dalam  kondisi  basah sehingga  laju  degradasi  dan  potensi  kebakaran gambut dapat  dicegah.
Revegetasi  adalah  upaya  pemulihan  tutupan  lahan pada  ekosistem  gambut  melalui  penanaman  jenis tanaman asli pada fungsi lindung atau dengan jenis tanaman lain yang adaptif terhadap lahan basah dan memiliki  nilai  ekonomi. KHDT Tumbang Nusa merupakan salah satu tempat persemaian vegetasi tumbuhan lahan gambut. Beberapa jenis tanaman yang potensial untuk revegetasi di lahan rawa gambut antara lain:
1. Pantung/Jelutung (Dyera polyphylla)
2. Kahui (Shorea belangeran)
3. Kapurnaga (Calophyllum macrocarpum)
4. Punak (Tetramerista glabra)
5. Ramin (Gonystylus bancanus)
6. Medang telur (Stemonurus scorpiodes)
7. Karamunting (Harendong Melastoma malabathricum)
Revitalisasi, sumber mata pencaharian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat  yang ada di dalam dan sekitar areal restorasi gambut. Masyarakat di sekitar lahan restorasi gambut masih tergolong dalam tingkat kesejahteraan yang rendah. Hadirnya Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjadi harapan baru dalam melakukan pemberdayaan bagi usaha kelompok  masyarakat  sekitar.Â
Kegiatan pemberdayaan masyarakat bertujuan merubah kondisi masyarakat menjadi lebih baik dan memperbaiki  kualitas  kehidupan  masyarakat. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia menjalankan strategi revitalization dengan  melakukan pemberdayaan usaha masyarakat.Â
Kelompok masyarakat yang telah terbentuk kemudian melakukan pemberdayaan dengan diberikan bantuan pendampingan, pelatihan, bantuan alat, dan pemasaran. Kelompok Huma Gawai Itah membuat inovasi produk lokal dari vegetasi asli lahan gambut yaitu Karamunting (Harendong Melastoma malabathricum) menjadi Teh Karamunting dengan memanfaatkan kandungan antioksidan dan antimikroba yang dimilikinya.Â
Produk ini tidak hanya memperkaya variasi produk lokal tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Selain itu, Kelompok ini memproduksi berbagai produk dari ikan gabus. Ikan gabus (Channa striata), yang dikenal memiliki kandungan protein albumin yang tinggi berperan penting dalam pembentukan jaringan sel baru, mempercepat pemulihan jaringan yang rusak, dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Ikan gabus diolah dan memiliki nilai ekonomis menjadi tepung ikan gabus.
Pemberdayaan masyarakat juga dilakukan kepada Kelompok MPA Kelurahan Kelawa memanfaatkan lahan gambut untuk beternak kambing, pemberdayaan dilakukan dengan memberi bantuan untuk membuat kandang dan 20 ekor kambing yang siap di ternak. Tentu saat ini kambing tersebut telah siap untuk dijual sesuai kebutuhan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang peduli akan ekosistem gambut dan dapat membantu Badan Restorasi Gambut dan Mangrove untuk mencapai tujuan dalam  menjaga  lahan  gambut  di  Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H