Mohon tunggu...
Fifia El Zuhra
Fifia El Zuhra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat - UIN Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masalah Gizi pada Kesehatan Remaja

7 Desember 2022   18:11 Diperbarui: 7 Desember 2022   19:28 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://1.bp.blogspot.com/-wjPI2dd53Ho/X3WTNeSzThI/AAAAAAAAULo/gkCfh1moUeskNb_E-PitoV4y0AMFaurRQCLcBGAsYHQ/w640-h360/gizi-seimbang-anak.jpg

Untuk menghindari hal ini diperlukan pengetahuan remaja akan waktu makan dan memperhatikan makanan yang dikomsumsi agar tidak mengkonsumsi secara berlebihan.

4. Paparan Jajanan

Persoalan jajanan sudah tidak asing lagi bagi remaja. Remaja mana sih yang tidak pernah jajan? Nah, perlu diingat masalah gizi yang berdampak pada kesehatan remaja seringkali penyebabnya adalah karena jajan. Bukan salah jajannya, tetapi para remaja tidak memperhatikan apa yang dimakan, bisa saja jajanan tersebut enak tetapi justru membawa penyakit.

Studi memperlihatkan bahwa masih banyak jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi persyaratan mutu, baik secara kebersihan, kesehatan dan keamanan. Konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat dan aman dapat mengakibatkan meningkatnya angka kesakitan dan penurunan status gizi.

Penyalahgunaan bahan berbahaya yang digunakan tambahkan ke dalam pangan yaitu pewarna buatan maupun bahan pengawet. Bahan pewarna berbahaya seperti metanil yellow (warna kuning metanil) dan rhodamin B (warna merah). Kedua pewarna ini menyebabkan makanan memiliki warna yang sangat mencolok. 

Walaupun terlihat menarik, kedua bahan pewarna ini telah terbukti dapat menyebabkan kanker yang gejalanya tidak terlihat langsung setelah memakan jajanan itu. Bahan pengawet yang berbahaya bila digunakan untuk makanan seperti boraks dan formalin. Kandungan kedua bahan ini dalam makanan dapat menyebabkan keracunan, kerusakan pada ginjal, sistem sirkulasi tubuh, dan sistem syaraf, serta kanker.

Dalam hal ini diperlukan peran orangtua agar memperhatikan atau mengingatkan anak terdahap jajanan yang dikonsumsi.

5. Merokok

Merokok tentu sangat berbahaya bagi kesehatan, remaja yang merokok sudah banyak kita jumpai, kebiasaan merokok di Indonesia ditemukan sudah dimulai sejak anak-anak. Berdasarkan data dari Kesehatan Kementerian RI, hampir 80% dari total perokok di Indonesia mulai merokok ketika usianya belum mencapai 19 tahun. Kelompok usia yang paling banyak merokok di Indonesia adalah usia 15-19 tahun. 

Di urutan kedua adalah kelompok usia 10-14 tahun. Walaupun sebagian besar remaja mengetahui bahaya merokok tetapi mereka tetap mencoba dan tidak menghindari perilaku tersebut. Hal ini dikarenakan dua hal, yaitu faktor internal remaja tersebut dan faktor eksternal atau pengaruh lingkungan.

Penyebab perilaku merokok dikalangan remaja salah satunya karena pengaruh teman sebaya. Bagi remaja merokok merupakan simbolisasi, simbol dari kematengan, terlihat keren, dan daya tarik terhadap lawan jenis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun