"Lalu, kenapa tidak mau pergi. Oh ayolah Tari, jangan mengulur waktu. Semakin lama kamu berangkat membeli soto, semakin siang pula nanti akan tiba di sekolah. Ayo cepat pergi Tari. " Ayah begitu memaksaku. Ya Tuhan, kenapa ayah tidak pergi sendiri saja. Kenapa harus aku. Kenapa ini semua harus aku yang menanggung ?? Membayangkan ayah dan kedua adikku yang pasti sangat lahap memakan soto Cak Dudi, tegakah aku untuk tidak pergi membelinya ??
"Ayah...." Mataku berkaca-kaca. Sepertinya aku sudah tidak kuasa menahan tangis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H