Pagi ini 1 November 2013, saya dan dua teman saya Erlin Tri Wulandari dan Noor Haliemah menonton pertandingan Djarum Sirnas 2013 di Gor Amongrogo Yogyakarta. Pertandingan telah memasuki babak perempat final pada saat saya menonton yaitu pukul 10.30, dan final akan dilaksanakan esok hari pada pukul 13.00 (via tournamentsofware.com).
Erlin dan Haliemah telah berada di Gor sejak pagi hari. Mereka sengaja datang pagi-pagi untuk menemui atlet muda berbakat Indonesia Jauza Fadhilah Sugiarto, adik dari Pebulutangkis Tommy Sugiarto sekaligus anak dari Icuk Sugiarto, mantan pemain bulu tangkis Indonesia.
Saya berangkat menuju Gor pada pukul 10.00 dari asrama saya di daerah Dabag. Sampai di Gor, waktu sudah menunjukkan pukul 10.15 waktu jam di HP saya. Setelah membayar biaya parkir sebesar Rp 2000,00 saya langsung naik ke atas menuju bangku penonton. Disana saya menemui Erlin dan Haliemah yang berada di bangku beton warna merah.
Karena ketidaktahuan saya tentang jadwal pertandingan, saya hanya bisa menyaksikan lima partai ganda putra saja. Tetapi tidak apalah, saya tetap menikmati permainan mereka. Rata-rata ganda putra ini bermain rubber set. Terlihat sekali kegigihan ganda putra masa depan Indonesia ketika bertanding. Semua ingin menang. Semua ingin mendapatkan kesuksesan.
Pertandingan pun usai. Kemudian kami memutuskan untuk membeli beberapa cinderamata untuk beberapa atlet. Kami pun menuju arah pasar Bringharjo Yogyakarta. Kami memasuki sebuah toko yang menjual pernak-pernik souvenir. Dari mulai gelang, kalung, bros, peniti, cincin, dompet, tas, dan masih banyak lainnya.
Sesampainya disana, kami langsung menuju tempat gelang berada. Ada berbagai macam gelang yang unik. Tetapi sepertinya tidak terlalu cocok dengan idola kami. Kemudian kami menuju lantai dua dimana gantungan kunci berada. Lama kami mencari sepertinya tidak ada yang cocok. Lalu kami beralih ke sisi lain. Disana terdapat tempat hand sanitizer bergambar Snitch. Kami pikir Jauza alias Ocha akan menyukainya, tetapi setelah kami pikir-pikir, budget kami tidak mencukupi. Akhirnya kami tetap mencari apa yang kira-kira cocok untuknya.
Kami melihat banyak sekali gantungan kunci dengan tema olahraga, tetapi kami tidak menemukan gantungan berbentuk raket maupun kok. Kami pun kembali melakukan pencarian. Akhirnya dengan mata jeli Haliemah, kami menemukan apa yang kami cari. Gantungan kunci berbentuk raket dan kok. Waw! Amazing sekali!
[caption id="attachment_289321" align="alignnone" width="576" caption="gantungan kunci/dokumen pribadi"][/caption]
Kami turun untuk melakukan pembayaran. Masalah lain muncul, bagaimana kami harus membungkusnya? Kami berpikir menggunakan kotak aksesoris yang biasa digunakan dalam mantenan. Tetapi ternyata kami harus memesannya terlebih dahulu dan harus memesan sebanyak satu lusin.
Karena tidak adanya barang, kami mencarinya di dalam pasar Bringharjo. Setelah bertanya kesana-kemari kami menemukan toko yang menjual pernak-pernik aksesoris. Tapi lagi-lagi kami harus memesannya terlebih dahulu. Pilihan akhirnya kami jatuhkan pada kain pembungkus ini.
[caption id="attachment_289322" align="alignnone" width="576" caption="bungkus/dokumen pribadi"]
Setelah menemukan apa yang kami cari, kami keluar dari pasar dan mencari tempat yang pas untuk beristirahat. Food Court di ujung jalan menjadi pilihan kami. Disana kami membungkus hasil buruan kami ke dalam kantong yang kami beli di pasar. Erlin menulis pesan dan kesan untuk atlet yang akan kami beri kenang-kenangan ini, ada Ocha, Apri dan juga Rida. Masing-masing mendapatkan satu gantungan kunci dan juga satu surat.
[caption id="attachment_289323" align="alignnone" width="576" caption="erlin menulis surat/dokumen pribadi"]
Rasa lelah mencari souvenir tergantikan dengan satu hal. Kami menemukan barang yang sesuai dengan atlet favorit kami. Walaupun mungkin hanya barang yang sederhana, tetapi ini adalah ketulusan kami sebagai seseorang yang mengidolakan atlet-atlet tersebut. Ini adalah penghargaan kecil kami atas perjuangan mereka yang kelak akan membela Indonesia di kancah internasional.
[caption id="attachment_289325" align="alignnone" width="576" caption="dokumen pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H