Akhirnya, tugas sebagai flagbearer pun selesai. Kami pun langsung dibawa ke suatu ruangan untuk memakai jaket dan celana panjang yang diberikan oleh Sony. Setelah selesai berganti pakaian, akhirnya kami dibawa ke tempat para penonton dan duduk di sebelah orang tua kami. Dan kami pun duduk dan menyaksikan kick-off pertandingan dimulai. Suasana ribut sekali. Jauh lebih banyak supporter Inggris daripada Algeria. Lapangan terdengar seperti suara tawon karena banyak yang meniupkan vuvuzela, yang merupakan terompet khas Afrika Selatan. Disana banyak sekali para penjaga yang berdiri mengawasi aktifitas para penonton. Beberapa kali Inggris hampir membuat sebuah gol, tetapi selalu digagalkan oleh para defender dari pemain Algeria. Rooney dipertandingan itu bermain buruk. Ketika ia membawa bola, selalu bisa direbut oleh para pemain Algeria. Sedangkan Algeria jarang sekali menyerang, karena selalu diserang oleh para pemain Inggris. Babak pertama pun selesai tapi masih belum terjadi gol. Setelah babak kedua dimulai kami semua berharap bahwa akan terjadi gol yang dilakukan oleh inggris, tapi saying tidak terjadi gol satu pun. Pada akhir2 babak kedua selesai, Peter Crouch masuk ke lapangan, menggantikan salah satu penyerang Inggris tetapi tidak membawa hasil. Pertandingan selesai sudah. Setelah 90 menit, masih belum ada gol. Pertandingan terasa sangat cepat. Para pendukung Ingrris pun kecewa atas permainan buruk tim Inggris. Sedangkan Pendukung Algeria bersenang-senang karena timnya berhasil mengimbangi tim Inggris. Walaupun keadaan sangat ramai, tetapi para Supporter tidak bertengkar. Mereka menerima hasil imbang dengan lapang dada. Berbeda dengan sepak bola Indonesia yang setelah pertandingan selesai pasti sering terjadi kericuhan. Kami pun sampai di bus, dan kami akan menuju hotel untuk beristirahat. Di bus banyak sekali yang langsung tertidur karena lelah. Tetapi saya tidak. Saya melihat-lihat pemandangan sekitar Cape town. Sekitar jam 11-an kami sampai di Grand Daddy Hotel. Sampai di hotel, kami saling mengobrol dan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Karena saya dan ayah saya masih kelaparan, akhirnya kami pun mandi dan keluar hotel untuk membeli makanan. Setelah sampai di kamar lagi, akhirnya saya dan ayah saya makan dan ngga lama kemudian tidur. Salam olah raga, Irham Ramadhan Setyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H