Mohon tunggu...
Fidya Rizky
Fidya Rizky Mohon Tunggu... Penulis - Bersekolah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswi yang sedang belajar menjadi kritis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persepsi Setiap Orang Pasti Berbeda

12 Oktober 2020   21:55 Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang muncul didalam benak anda ketika melihat seorang anak kecil yang memegang kayu  disamping pohon? Pasti diantara kalian ada yang menjawab anak tersebut ingin menangkap layang-layang, ingin bermain pedang-pedangan atau yang lainnya.

Penilaian-penilaian seperti itu bisa muncul karena adanya persepsi. Secara sederhana, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses seseorang dalam memberikan interprestasi atas suatu sumber berdasarkan informasi yang ditampilkan oleh sumber tersebut. Persepsi merupakan sebuah proses internal yang dilakukan oleh manusia ketika mengevaluasi dan mengorganisasi informasi atas berbagai stimulasi dari indera kita.

Dalam Kamus Besar Indonesia persepsi diartikan menjadi 2, yang pertama adalah anggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu serapan dan yang kedua adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Menurut Thoha (1999), persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi dapat diartikan bahwa persepsi adalah aggapan seseorang dalam mengetahui beberapa hal yang didapat melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.

Persepsi dapat terjadi ketika seseorang mendapatkan informasi melalui pancainderanya. Pancaindera manusia sendiri ada 5 yaitu, indera pengheliatan (mata), indera pendengar (telinga), indera peraba (kulit), indera penciuman (hidung), dan indera pengecap (lidah). Masing-masing dari pancaindera tersebut dapat menafsirkan sesuatu yang berbeda mengenai apa yang ada dilingkungan sekitar. Hal ini menimbulkan berbagai jenis persepsi, yaitu sebagai berikut :

1. Persepsi Visual

Persepsi ini berasal dari indera penglihatan yaitu mata. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang ia lihat.

2. Persepsi Auditoria atau Pendengar

Persepsi ini berasal dari indera pendengar yaitu telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu hal dari apa yang ia dengar.

3. Persepsi Perabaan

Persepsi ini berasal dari indera peraba manusia yaitu kulit. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu melalui apa yang ia sentuh atau yang menyentuhnya.

4. Persepsi Penciuman

Persepsi ini berasal dari indera penciuman yaitu hidung. Jadi persepsi seseorang dapat muncul ketika seseorang mencium bau.

5. Persepsi Pengecapan

Persepsi ini berasal dari indera pengecap manusia yaitu lidah. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu hal hanya dengan apa yang ia ecapkan atau ia rasakan.

FAKTOR PEMBENTUK PERSEPSI

1. Faktor Internal

a. Fisiologis

Informasi semua masuk melalui indera manusia, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan melengkapi persepsi tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga berbeda.

b. Perhatian

Perhatian seseorang pada setiap obyek pasti berbeda dan hal inilah yang mempengaruhi persepsi yang berbeda.

c. Minat

Persepsi pada obyek pasti berbeda setiap orang. Hal ini karena minat setiap orang pasti berbeda meskipun ada satu atau dua orang yang sama.

d. Kebutuhan yang searah

Dapat dilihat saat seseorang mencari obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan dirinya.

e. Pengalaman dan ingatan

Dapat diartikan bahwa sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian dimasa lalu untuk mengetahui sesuatu rangsangan dalam pengertian luas.

f. Suasana hati

Emosi terkadang mempengaruhi perilaku seseorang. Suasana hati dapat menunjukan bagaimana perasaan seseorang dimana ia bisa menerima, bereaksi dan mengingat.

2. Faktor Eksternal

a. Ukuran dan Penempatan dari obyek atau stimulus

Semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka akan semakin mudah dipahami untuk seseorang membentuk suatu persepsinya.

b. Warna dari obyek-obyek

Obyek yang lebih banyak menggunakan warna akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang sedikit.

c. Keunikan dan kekontrasan stimulus

Penampilan yang diluar dugaan akan lebih banyak menarik perhatian.

d. Intensitas dan kekuatan dari stimulus

Kekuatan yang muncul dari stimulus dapat mempengaruhi suatu persepsi.

e. Gerakan

Seseorang akan lebih banyak memperhatikan obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangannya dibandingkan obyek yang diam.

Adapun proses terjadinya persepsi, yaitu :

1. Stimulus atau situasi yang hadir

Terjadi diawal ketika seseorang menghadapi situasi atau stimulasi. Bisa berupa penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan yang menyeluruh.

2.Registrasi

Nampak gejala yang dapat berupa penginderaan dan saraf seseorang mempengaruhi persepsi.

3. Interprestasi

Proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman, motivasi dan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, interpretasi suatu informasi yang sama, akan berbeda dengan orang satu dengan orang yang lainnya.

4. Umpan balik

Proses ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Contoh seorang siswa yang melaporkan kejadian yang terjadi dikelas, kemudian mendapat umpan balik dengan hanya melihat raut wajah guru tersebut.

Jadi, alasan mengapa persepsi seseorang pasti berbeda adalah karena setiap orang yang melihat, meraba, merasakan, mendengar atau mencium sesuatu hal yang sama tapi cara penyampaiannya berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun