Apa yang muncul didalam benak anda ketika melihat seorang anak kecil yang memegang kayu  disamping pohon? Pasti diantara kalian ada yang menjawab anak tersebut ingin menangkap layang-layang, ingin bermain pedang-pedangan atau yang lainnya.
Penilaian-penilaian seperti itu bisa muncul karena adanya persepsi. Secara sederhana, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses seseorang dalam memberikan interprestasi atas suatu sumber berdasarkan informasi yang ditampilkan oleh sumber tersebut. Persepsi merupakan sebuah proses internal yang dilakukan oleh manusia ketika mengevaluasi dan mengorganisasi informasi atas berbagai stimulasi dari indera kita.
Dalam Kamus Besar Indonesia persepsi diartikan menjadi 2, yang pertama adalah anggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu serapan dan yang kedua adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Menurut Thoha (1999), persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi dapat diartikan bahwa persepsi adalah aggapan seseorang dalam mengetahui beberapa hal yang didapat melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.
Persepsi dapat terjadi ketika seseorang mendapatkan informasi melalui pancainderanya. Pancaindera manusia sendiri ada 5 yaitu, indera pengheliatan (mata), indera pendengar (telinga), indera peraba (kulit), indera penciuman (hidung), dan indera pengecap (lidah). Masing-masing dari pancaindera tersebut dapat menafsirkan sesuatu yang berbeda mengenai apa yang ada dilingkungan sekitar. Hal ini menimbulkan berbagai jenis persepsi, yaitu sebagai berikut :
1. Persepsi Visual
Persepsi ini berasal dari indera penglihatan yaitu mata. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang ia lihat.
2. Persepsi Auditoria atau Pendengar
Persepsi ini berasal dari indera pendengar yaitu telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu hal dari apa yang ia dengar.
3. Persepsi Perabaan
Persepsi ini berasal dari indera peraba manusia yaitu kulit. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu melalui apa yang ia sentuh atau yang menyentuhnya.
4. Persepsi Penciuman
Persepsi ini berasal dari indera penciuman yaitu hidung. Jadi persepsi seseorang dapat muncul ketika seseorang mencium bau.
5. Persepsi Pengecapan
Persepsi ini berasal dari indera pengecap manusia yaitu lidah. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu hal hanya dengan apa yang ia ecapkan atau ia rasakan.
FAKTOR PEMBENTUK PERSEPSI
1. Faktor Internal
a. Fisiologis
Informasi semua masuk melalui indera manusia, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan melengkapi persepsi tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga berbeda.
b. Perhatian
Perhatian seseorang pada setiap obyek pasti berbeda dan hal inilah yang mempengaruhi persepsi yang berbeda.
c. Minat
Persepsi pada obyek pasti berbeda setiap orang. Hal ini karena minat setiap orang pasti berbeda meskipun ada satu atau dua orang yang sama.
d. Kebutuhan yang searah
Dapat dilihat saat seseorang mencari obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan dirinya.
e. Pengalaman dan ingatan
Dapat diartikan bahwa sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian dimasa lalu untuk mengetahui sesuatu rangsangan dalam pengertian luas.
f. Suasana hati
Emosi terkadang mempengaruhi perilaku seseorang. Suasana hati dapat menunjukan bagaimana perasaan seseorang dimana ia bisa menerima, bereaksi dan mengingat.
2. Faktor Eksternal
a. Ukuran dan Penempatan dari obyek atau stimulus
Semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka akan semakin mudah dipahami untuk seseorang membentuk suatu persepsinya.
b. Warna dari obyek-obyek
Obyek yang lebih banyak menggunakan warna akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang sedikit.
c. Keunikan dan kekontrasan stimulus
Penampilan yang diluar dugaan akan lebih banyak menarik perhatian.
d. Intensitas dan kekuatan dari stimulus
Kekuatan yang muncul dari stimulus dapat mempengaruhi suatu persepsi.
e. Gerakan
Seseorang akan lebih banyak memperhatikan obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangannya dibandingkan obyek yang diam.
Adapun proses terjadinya persepsi, yaitu :
1. Stimulus atau situasi yang hadir
Terjadi diawal ketika seseorang menghadapi situasi atau stimulasi. Bisa berupa penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan yang menyeluruh.
2.Registrasi
Nampak gejala yang dapat berupa penginderaan dan saraf seseorang mempengaruhi persepsi.
3. Interprestasi
Proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman, motivasi dan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, interpretasi suatu informasi yang sama, akan berbeda dengan orang satu dengan orang yang lainnya.
4. Umpan balik
Proses ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Contoh seorang siswa yang melaporkan kejadian yang terjadi dikelas, kemudian mendapat umpan balik dengan hanya melihat raut wajah guru tersebut.
Jadi, alasan mengapa persepsi seseorang pasti berbeda adalah karena setiap orang yang melihat, meraba, merasakan, mendengar atau mencium sesuatu hal yang sama tapi cara penyampaiannya berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H