Mohon tunggu...
Fidya Cahya Agustin
Fidya Cahya Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Universitas Islam Indonesia prodi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Media Massa Terhadap Persepsi Publik dan Kebijakan Luar Negeri

22 Januari 2025   16:50 Diperbarui: 22 Januari 2025   16:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media tidak hanya melaporkan peristiwa politik, tetapi juga membentuk opini publik. Pandangan masyarakat terhadap suatu isu seringkali dipengaruhi oleh cara media menyajikan informasi. Media memiliki kekuatan untuk menjadikan isu tertentu menjadi sorotan utama, sementara isu lainnya mungkin terabaikan. Keterlibatan media dalam politik internasional menciptakan hubungan yang kompleks. Di satu sisi, media memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik. Di sisi lain, media juga dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempengaruhi opini publik sesuai dengan kepentingan mereka.

Dalam konteks hubungan internasional, Media berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah memanfaatkan media untuk menyampaikan informasi dan pesan politik kepada publik, sementara media memberikan informasi tentang kebijakan pemerintah kepada publik. Hubungan timbal balik ini sangat penting, karena media dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah, yang pada akhirnya dapat berdampak pada stabilitas politik suatu negara. Peran media dalam politik internasional semakin penting seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Media sosial dan internet telah memberikan akses yang lebih besar bagi publik untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan pandangan. Namun, ini juga menimbulkan tantangan baru, seperti penyebaran informasi yang salah atau berita palsu. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk bersikap kritis dalam mengonsumsi informasi yang diperoleh dari media.

Hipotesis Indeks muncul sebagai tanggapan atas pandangan awal daripada Peran Media Massa Dalam Politik Luar Negeri Kasus Di Indonesia. Inti dari hipotesis ini adalah ketika pemerintah ikut campur dalam suatu masalah, hal ini biasanya terjadi karena adanya serangkaian proses diplomatik dan birokrasi, serta adanya pemberitaan terkait keputusan yang diambil. Media massa menjelaskan bahwa keputusan pemerintah untuk ikut campur dalam suatu masalah itu tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang panjang dan melibatkan berbagai pihak, seperti diplomat, birokrat, dan media.

Teori agenda setting menunjukkan bahwa media memiliki pengaruh yang signifikan dalam menetapkan isu-isu yang dianggap krusial bagi masyarakat. Dengan kata lain, media tidak hanya melaporkan peristiwa, tetapi juga secara aktif membentuk agenda publik. Dalam konteks hubungan internasional, media dapat menentukan isu-isu luar negeri mana yang menjadi sorotan utama, sehingga berdampak pada perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah tersebut. Dalam teks yang Anda berikan, terlihat jelas bagaimana Media tidak hanya melaporkan kejadian politik internasional, namun juga berperan dalam membentuk pandangan masyarakat. Hal ini dapat mendorong pemerintah untuk mengambil sikap yang lebih proaktif dalam mengatasi konflik tersebut, baik melalui diplomasi, bantuan kemanusiaan, atau bahkan intervensi militer.

Secara maklumat teori agenda setting menjelaskan bahwa Media memainkan peran yang sangat penting dalam membangun pandangan publik dan menetapkan kebijakan luar negeri. Dengan menyoroti isu-isu tertentu dan mengabaikan isu-isu lainnya, media dapat mempengaruhi cara kita berpikir dan bersikap mengenai masalah-masalah internasional. Sehingga, sangat penting bagi kita untuk bersikap kritis dalam mengonsumsi informasi yang kita dapatkan dari media dan tidak mudah terpengaruh oleh framing yang dibuat oleh media.

Meskipun teori agenda setting memberikan penjelasan yang menarik tentang pengaruh media massa terhadap persepsi publik, penting untuk diingat bahwa kekuatan media dalam membentuk opini publik tidaklah mutlak. Faktor-faktor seperti pluralisme media, peran aktif publik, batasan ekonomi dan politik, serta perbedaan individu dalam menerima informasi, semuanya dapat membatasi pengaruh media. Selain itu, studi-studi terbaru menunjukkan bahwa publik tidak selalu pasif dalam menerima informasi, tetapi seringkali aktif dalam mencari dan menginterpretasikan informasi yang relevan dengan minat dan nilai-nilai mereka.

Melihat peran krusial media dalam membentuk opini publik dan kebijakan luar negeri, maka diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan pengaruh positif media dan meminimalisir dampak negatifnya. Beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan antara lain Penguatan Literasi Media, Regulasi Media yang Berkeadilan, Transparansi Pemerintah, Peningkatan Kualitas Jurnalisme dan Pemanfaatan Teknologi. Teori agenda setting memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana media massa dapat membentuk persepsi publik dan mempengaruhi kebijakan luar negeri. Meskipun media memiliki kekuatan yang besar, pengaruhnya tidak mutlak.

                                                                                                                                References

A, M. (2000). Titian jalan demokrasi : peranan kebebasan pers untuk budaya komunikasi politik.

Cangara, H. (2016). Komunikasi Politik : konsep, teori, dan strategi. Jakarta : Rajawali Pers.

Cipto, B. (2003). Tekanan Amerika terhadap Indonesia : Kajian atas kebijakan luar negeri Clinton terhadap Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dan, N. (2000). Komunikasi politik : komunikator, pesan, dan media / Dan Nimmo; Penerjemah: Tjun Surjaman. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Djelantik, S. (2008). Diplomasi antara teori dan praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hamad, I. (2004). KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM MEDIA MASSA (Studi Pesan Politik Dalam Media Cetak Pada Masa Pemilu 1999). MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, 8.

Muhtadi, A. S. (2008). Komunikasi politik Indonesia : dinamika islam politik pasca-orde baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun