Siswa dapat belajar mengenai takaran dengan melakukan sendiri menakar seberapa banyak 500 mL alkohol dengan gelas ukur. Lalu pengenalan sifat senyawa, apakah alkohol memiliki sifat yang sama dengan air berdasarkan bentuk, bau, warna, dan sifat lainnya. Bagi siswa kelas tinggi, dapat dilakukan pengenalan persentase yang ada pada botol alkohol. Alkohol 70% yang menunjukkan konsentrasi volume alkohol, di mana pada 1 Liter isi botol tersebut terdapat 700 mL alkohol dan 300 mL air.
“Anak-anak senang sekali bisa melihat langsung pembuatan handsanitizer dan hasilnya bisa mereka gunakan sehari-hari,” ungkap Dwi Hatmini, salah satu guru di SD N 1 Johunut.
Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak
Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak pun demikian, siswa dapat belajar mengenai takaran, sifat senyawa dan memanfaatkan bahan di sekitar mereka. Minyak yang digunakan dapat pula menggunakan minyak jelantah, sehingga siswa dapat belajar memanfaatkan kembali barang bekas di sekitar mereka menjadi produk lain yang memiliki daya guna lebih tinggi.
Pembuatan Penyaring Air Sederhana
Menilik daerah di Kecamatan Paranggupito -kecamatan paling ujung di Kabupaten Wonogiri- yang merupakan daerah pesisir laut selatan, daerah ini cukup kesulitan dalam hal air bersih. Sembari berdiskusi mengenai fungsi, dampak dan daur air, siswa diajak membuat penyaring air sederhana. Di sebelah sekolah tepat, terdapat waduk kecil yang airnya cukup keruh. Dengan menggunakan penyaring air berbahan kapas, sponge, dan kerikil siswa dapat membandingkan air waduk yang sudah disaring.
Dengan aktivitas di luar kelas dan metode-metode yang digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Mahasiswa Kampus Mengajar di SD N 1 Johunut memanfaatkan waktu dan fasilitas yang terbatas untuk membantu siswa dalam mengenal hal baru namun tetap menyenangkan dilakukan bersama siswa.
Pihak sekolah pun mengaku terbantu dan sangat menyambut baik program Kampus Mengajar ini. “Semoga ke depannya program ini bisa terus berlanjut sehingga akan lebih banyak anak dan sekolah yang terbantu,” ucap Sumiyem, Kepala Sekolah SD N 1 Johunut pada kegiatan pelepasan mahasiswa Kampus Mengajar (18/6).
Penulis: Fidya Azahro Nur Mawaddah (Mahasiswa Universitas Diponegoro)