Di indonesia, banyak sekali orang tua ingin anaknya menimba ilmu agama di pesantren. Dan tak heran lagi, banyak anak lulusan SD telah  dimasukan ke dalam lingkungan pesantren bahkan saat masih TK atupun SD.Â
Hal ini juga akan menyulitkan orang tua dalam berkomunikasi serta dalam bimbingan.Di era yang serba modern ini semuanya memang sangatlah instan. Namun keinstanan itupun juga ada dampaknya. Hal ini seorang anak yg memasuki usia remaja sangtlah perlu pengarahan yang baik dengan bahasa yang mudah dimengerti dan halus karena pada masa anak remaja ini mudah sekli tersinggung dan sakit hati.Â
Hal yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah bisa menjadi orang tua dan kawan  dengan demikian anak akan terasa nyaman dan teratur. Orang tua bisa menjadikan diri sebagai teman agar anak bisa leluasa bercerita di kehidupan yang ia jalani. Bila orang tua mejadi temn sebaiknya orang tua bisa memberikan pengarahan dengan tegas. Hal ini agar ana bisa mandiri dan dengan berleluasa dengan pendapatnya.
Namun, bil anak di luar jngkauan orang tua seperti halnya anak berada dilingkup pesantren/asrama. Â Kondisi inilah juga akan jarang berkomunikasi dengan tatap muka. Namum sebagai orang tua yang cermat hal ini bisa menjadi pembelajaran dalam kekreatifan dlam mengasuh sperti pada saat jam kunjungan orang tua sebaiknya berantusias dalam mndengarkan keluh kesah anak sehingga ana merasa dipedulikan walaupun dalam keadaan jauh dari orang tua.Â
Namun perlu diketahui juga bahwa setiap anak juga memiliki rasa kenyamanan yng bebeda tetapi rasa nyaman tesebut dibuat oleh pola asuh rang tua ke anaknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H