Mohon tunggu...
Surya
Surya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remaja di Luar Jangkauan Orangtua

16 November 2018   04:39 Diperbarui: 16 November 2018   05:20 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di indonesia, banyak sekali orang tua ingin anaknya menimba ilmu agama di pesantren. Dan tak heran lagi, banyak anak lulusan SD telah  dimasukan ke dalam lingkungan pesantren bahkan saat masih TK atupun SD. 

Hal ini juga akan menyulitkan orang tua dalam berkomunikasi serta dalam bimbingan.Di era yang serba modern ini semuanya memang sangatlah instan. Namun keinstanan itupun juga ada dampaknya. Hal ini seorang anak yg memasuki usia remaja sangtlah perlu pengarahan yang baik dengan bahasa yang mudah dimengerti dan halus karena pada masa anak remaja ini mudah sekli tersinggung dan sakit hati. 

Hal yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah bisa menjadi orang tua dan kawan  dengan demikian anak akan terasa nyaman dan teratur. Orang tua bisa menjadikan diri sebagai teman agar anak bisa leluasa bercerita di kehidupan yang ia jalani. Bila orang tua mejadi temn sebaiknya orang tua bisa memberikan pengarahan dengan tegas. Hal ini agar ana bisa mandiri dan dengan berleluasa dengan pendapatnya.

Namun, bil anak di luar jngkauan orang tua seperti halnya anak berada dilingkup pesantren/asrama.  Kondisi inilah juga akan jarang berkomunikasi dengan tatap muka. Namum sebagai orang tua yang cermat hal ini bisa menjadi pembelajaran dalam kekreatifan dlam mengasuh sperti pada saat jam kunjungan orang tua sebaiknya berantusias dalam mndengarkan keluh kesah anak sehingga ana merasa dipedulikan walaupun dalam keadaan jauh dari orang tua. 

Namun perlu diketahui juga bahwa setiap anak juga memiliki rasa kenyamanan yng bebeda tetapi rasa nyaman tesebut dibuat oleh pola asuh rang tua ke anaknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun