Malam minggu, aku melirik jam buatan local yang bertengger manis di pergelangan tanganku yang gemuk. Jam 6.30 malam. Anak-anak Housekeeping ku lihat sedang sibuk, menenteng peralatannya untuk melakukan Turn Down Service di semua kamar. Mumpung tamunya sedang bercengkrama di bar.
Lantas, aku menuju dapur. Memeriksa persiapan untuk Barbeque nanti. Peralatan makan sudah bersih dan kinclong, lilin dan bunga juga sudah siap. Perfecto! Aku bernafas lega.
“Nggak Honeymoon, mbok?” Agung menyapaku ramah. Dia adalah salah seorang Chef andalanku. Tamu selalu puas dengan masakannya.
“Jangan ngurusin pekerjaan saja, mbok, liburan gih. Biar kita handle yang disini. Jangan khawatir.” Timpalnya lagi. Aku berpikir sebentar. Agung benar. Setelah pulang dari Jawa. Aku sudah sibuk dengan pekerjaan. Berangkat pagi, pulang malam. Sepertinya tak ada waktu memikirkan diri sendiri. Semuanya tercurah pada pekerjaan.
Setelah membuat catatan untuk karyawan. Aku langsung pulang. Suami sudah menungguku di depan. Ia sedang mengobrol dengan satpam.
“Kita-jalan-jalan, yuk…” ajakku. Berharap semoga ia tak sibuk dengan pekerjaannya. Kami sama-sama bekerja di bidang Hospitality. Saat High Season begini, memang rada sulit untuk mencari waktu longgar.
“Kemana?” Tanyanya antusias dengan ide dadakan yang ku lontarkan.
“Bedugul” Jawabku singkat. Tak membuang waktu, mobil kamipun meluncur, membelah malam.
***
Memasuki kawasan Bedugul, udara dingin mulai menusuk kulit. Menambah rasa lapar. Kami lantas mencari rumah makan. Setelah makan, barulah kita mencari hotel, dekat danau Beratan.
Reception mengantar kami, ke kamar. Seperti yang kuinginkan, kami mendapatkan kamar bagus, bersih pula. Kami tersenyum puas, dan saling berbicara lewat tatapan mata. Ehemmmmm……jantungku berdebar kencang.