Perihal jeda
Kita sedang berada di sana
Pada sudut kaca jendela
Menunggu hingga tepat kembali bersama
Ibumu bertutur bahwa rajutan miliknya
Sedang ingin diperbaiki kembali
Lalu bertanya,warna apa yang tepat untuk ruangmu
"Mungkin saja hitam bu," tuturku.
"Tolong ibu untuk memperbaiki rajutan ini ya, sambil kau pikirkan warna yang tepat untuk ruangnya," tutur ibumu dengan senyum seraya memberikan rajutan miliknya.
Ratusan cahaya lain ada
Namun satu, aku tak memahami kala itu
"Bu maaf, aku tidak ahli memperbaiki rajutan milik ibu, hanya sedikit saja. Aku juga tidak ahli memilih warna untuk ruangnya," tuturku seraya memberikan rajutan pada ibumu.
"Ibu percaya padamu, bahwa kau bisa memperbaiki itu perlahan. Jika kau tidak ahli memilih warna, jadilah warna untuk ruangnya," tutur ibumu.
Selisih lima jam, kau datang
Seraya membawa pilihan untukmu
"Bagaimana pula aku menjadi warna, jika kau enggan untuk berada," tuturku seraya memikirkan tutur ibumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H