Mohon tunggu...
Fidiar_
Fidiar_ Mohon Tunggu... Penulis - Hello, welcome in this room. Enjoy and happy reading!

www.goresanpenakreatif.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

#12 Delapan Belas Jam

12 Maret 2022   22:43 Diperbarui: 12 Maret 2022   22:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pada satu dua tiga jawab

Yang tersusun

Yang kau selipkan

Diantara berbagai macam cerita

Semestamu sedang berlari

Semestamu sedang mengukir tiap-tiap guratan

Diatas kertas putih


Delapan belas jam pada jeda yang tercipta

Kau sedang bermula untuk memulai

Kau sedang menyusun permulaan

Delapan belas jam pada hari lainnya

Meminta ufuk lain menjadi potretnya

Saat ufuk selatan diberinya kesempatan hanya sebagian


"Ini sebuah permulaan" tuturnya"

"Permulaan yang baik, namun akan lebih baik jika kau memberi ufuk Utara pada malam terlebih dahulu, ufuk Selatan pada sore setelahnya. Lalu kau kembali pulang untuk menunggu pagi kembali agar potretmu terasa lebih lengkap" tuturku

"Ini sebuah permulaan terlebih dahulu, jika jeda tepat pada waktunya akan kucoba. Saat ini hujan belum reda, dan semestaku sedang riuh dengan jejak langkahnya yang mengumpulkan seberkas sinar dari berbagai ufuk" tuturnya

"Ini hanya lelucon tuan, bebaslah sejenak. Ini hanya kalimat acak, yang berputar di otak. Jangan pula menjadi bebanmu" tuturku seraya tersenyum


Sesaat setelah itu,ia membuahi tuturku dengan tawa khasnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun