Satu harinya,ialah menyatukan satu persatu kepingan potret
Seraya meninggalkan tawa,tanpa membawa huruf-huruf lainnya
Saat tanya menarik huruf-huruf lainnya yang sedang bersinggungan
Pada kalimat,ia sedang berperan menjadi dalang
Sembilan belas menit yang berbeda
Sekalipun huruf-huruf lainnya bersinggungan
Sekalipun potret lainnya lusuh oleh batas waktu
Ia selalu tepat menyatukan,saat sembilan belas menit tak lagi sama seperti sedia kala...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!