Rembang pagi
Kau berisyarat singkat saja
Kau perhatikan pohon yang rindang
Di tepi jalan itu
Kau sematkan pesan
Walau singkat
Tapi tak terdengar
Kau hanya bergumam
Berharap hanya semesta yang tahu
Rembang pagi
Angin meniup setiap helai rambutmu
Menerbangkan setiap daun kering
Pada pohon yang rindang di tepi jalan itu
Kau melayangkan pandanganmu pada langit yang masih saja terpejam erat dengan warna gelapnya
Kau perhatikan daun jatuh berguguran
Kau siram pohon itu dengan bulir-bulir air
Lalu kau pangkas dahannya yang kering
Agar tak risau
Kau pangkas lagi daunnya yang kering
Agar tak lagi merindu
Esoknya kau pangkas habis dahan hingga sampai akarnya
Agar sedu sedan tak lagi bertumbuh
Rembang pagi
Kau mengajak langkah kaki lain yang terperosok,tak lagi merengek kesakitan
Kau mengajak langkah kaki lain,melompat melupakan derai air mata yang ada
Memangkas batas lalu melompat kesana kemari
Rembang pagi
Yang kau sematkan ialah pesan
Tidaklah sebuah alasan
Pesanmu "bertumbuhlah seperti pohon itu sekalipun kau terkena benturan hebat,pikirmu itu buruk biarkan yang buruk dalam pikirmu gugur seperti daun kering itu. Tak usah risau,jika pergantian musim angin berhembus kencang menerpamu. "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H