Mohon tunggu...
Fidia Oktaviara
Fidia Oktaviara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Budi Luhur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Komunikasi Antar Budaya

7 Mei 2022   11:00 Diperbarui: 12 Mei 2022   10:42 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasisme memiliki konsep mewakili suatu pengertian bahwa kelompok ras memiliki semangat dan ideology tinggi untuk menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior dari pada kelompok atau ras lain. Sikap rasisme berbentuk prasangka seperti diskriminasi, dan mempunyai jarak social terhadap kelompok lain.

Dengan adanya Komunikasi Antar Budaya dalam kehidupan dapat disimpulkan bahwa, masyarakat dapat membuka diri dan memperluas pergaulan, dapat meningkatkan kesadaran diri, mendorong perdamaian dan meredamkan konflik, dan menghadapi era globalisasi.

Saat berkumpul bersama keluarga ketika libur hari raya, ada beberapa memiliki budaya material yang dihasilkan dan digunakan seperti peralatan rumah tangga, pakaian, makanan, atau produk - produk yang merupakan bagian penting untuk mendukung aktifitas setiap hari. Ia juga mengatakan bahwa ada kebebasan dan menciptakan kehidupan yang produktif dalam objek budaya material dan mengembangkan budaya material tersebut.

“Dengan mewarisi budaya material kepada saudara - saudara dengan mendatangi, berkumpul bersama, serta memberikan makanan dirumah saudara yang lebih tua ketika lebaran. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan atau suatu aktifitas yang dikembangkan secara turun menurun dalam setiap keluarga, “ Ujar Fauziah Anggraini (2/5/2022).

Kebudayaan tidak hanya bersifat material, tetapi juga memiliki budaya nonmaterial dalam bentuk gagasan atau ide - ide. Seperti nilai, norma, kepercayaan, dan Bahasa.

Nilai yang membentuk sikap tentang sesuatu hal yang benar atau salah,  boleh atau tidak boleh dilakukan, contoh saat berkumpul keluarga seharusnya tidak boleh mempertanyakan hal - hal yang bersifat sensitive seperti kulit yang sedang bermasalah, kapan memiliki keturunan, kapan memiliki pekerjaan yang mapan, dan lain-lain. Pertanyaan benar atau salah tersebut sangat tergantung pada bagaimana memberikan nilai dalam pendidikan.

“Kebudayaan terus mengalami perubahan dan perkembangan, contohnya saat lebaran memberikan THR ke anak-anak dan diulangi dari setiap generasi ke generasi selanjutnya,” Sambung Fauziah Anggraini dalam wawancara (2/5/2022).

Komunikasi Antar Budaya  dapat mempelajari juga membandingkan  nilai kebudayaan lain,  dan sangat membantu  untuk mengenal konsep – konsep  tentang penduduk asli , atau bahkan sikap dan prilaku,  serta sejarah hidup mereka.  Hal tersebut memungkinkan  untuk dapat mempelajari prilaku kelompok ras dalam kegiatan ekonomi.

Mempelajari kebudayaan yang lain, kita tidak hanya terpaku kepada kebudayaan sendiri, sehingga dapat mendorong  untuk mengembangkan relasi  social yang makin kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun