Semarang, 6 Agustus 2024 -- Dalam upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran dan keterlibatan peserta didik di ruang kelas, mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bahasa Indonesia Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) memiliki inisiatif untuk mengajak para guru berlatih menggunakan platform media pembelajaran interaktif, Kahoot. Sebagai ketua pelaksana kegiatan sosialisasi Marhenny Budiningrum menyampaikan bahwa, tujuan kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan cara-cara inovatif dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh para guru sehingga mempermudah pemahaman materi serta meningkatkan semangat belajar peserta didik.
Kahoot adalah platform permainan kuis yang terbukti efektif dalam membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan. Dengan memanfaatkan elemen kompetisi dan gamifikasi, Kahoot memungkinkan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pelajaran, menjadikan pembelajaran lebih menarik dan berkesan. Melihat potensi ini, mahasiswa PPG Bahasa Indonesia UPGRIS berinisiatif untuk mengenalkan Kahoot kepada guru-guru di berbagai sekolah.
Acara pelatihan ini diselenggarakan di SMP N 29 Semarang dan diikuti oleh guru-guru rombel di sekolah tersebut. Dalam kegiatan pelatihan, dipandu oleh mahasiswa PPG yaitu Asri Meilia Annisa, S.Pd. dan Devi Runtiyani, S.Pd. memberikan demonstrasi langsung tentang bagaimana menggunakan Kahoot untuk membuat kuis yang menarik dan relevan dengan materi pelajaran. Para peserta diberikan kesempatan untuk mencoba langsung platform tersebut, sehingga mereka dapat merasakan manfaatnya dan mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar mengajar mereka sendiri.
Dosen Pembimbing Projek Kepemimpinan Program PPG Bahasa Indonesia, Dr. Ika Septiana, M.Pd. menjelaskan bahwa pengenalan teknologi dalam pembelajaran adalah langkah penting untuk menjawab tantangan pendidikan saat ini. "Dengan memanfaatkan teknologi seperti Kahoot, kita tidak hanya membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan, tetapi juga memfasilitasi guru dalam menyajikan materi dengan cara yang lebih interaktif. Hal ini sejalan dengan tujuan kami untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan menarik," ujarnya.
Para guru yang mengikuti pelatihan ini sangat antusias dan menyambut baik penggunaan Kahoot sebagai alat bantu mengajar. Mereka menyatakan bahwa metode ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah kurangnya motivasi peserta didik dan membuat proses evaluasi pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami mendapatkan banyak ide baru tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi dalam kelas. Kahoot memberikan cara yang menyenangkan untuk menguji pemahaman siswa, dan saya percaya ini akan berdampak positif pada motivasi mereka untuk belajar," ungkap salah satu peserta pelatihan.
Inisiatif dari mahasiswa PPG Bahasa Indonesia UPGRIS ini merupakan contoh nyata dari upaya untuk memanfaatkan media digital dalam pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih adaptif serta responsif terhadap kebutuhan peserta didik masa kini. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lebih banyak guru yang akan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran mereka, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih beragam dan menyenangkan bagi peserta didik.
