Mohon tunggu...
Fidella Raras
Fidella Raras Mohon Tunggu... Desainer - Pribadi

Le vent se levé il faut tenter de vivre

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gembira Loka: Simbolisme Keegoisan Manusia Modern

27 November 2019   19:28 Diperbarui: 27 November 2019   19:40 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing Hutan mengaum karena tidak nyaman

Jika dilihat dari segi si pengelola, pengelola harus faham syarat-syarat dan standarisasi sebuah kebun binatang, kondisi sosial di kota Yogyakarta, kebutuhan rekreasi, hingga tingkat ketertarikan masyarakat terhadap satwa. Selain itu, pihak pengelola harus memahami hewan yang akan dikelola sebagai material 'kapitalis industri'.

Pada komunikasi dan interaksi yang terjadi pun faktanya tidak selalu positif, ada juga fakta negatif yang terjadi. Fenomena komunikasi dan interaksi ini selalu terjadi dalam siklus hidup, langsung maupun tidak langsung. Seperti halnya sign system atau infografis yang merupakan contoh dari interaksi tidak langsung dan merupakan benda mati. Adapun komunikasi dan interaksi langsung, berupa komunikasi antara staff pemandu di Gembira Loka. 

Sebagai contoh, seorang staff pemandu gajah tunggang di Gembira Loka mengurus dan memandu pengunjung tahap-tahap dan syarat untuk menunggangi gajah sebagai salah satu wahana. Hal tersebut mencakup komunikasi dan interaksi terhadap pengelola, pengunjung dan satwa. Dalam Sosiologi desain terdapat tiga aspek yaitu manusia, benda desain dan sistem nilai.

Aspek manusia dalam konteks Gembira Loka ini bentuknya merupakan pengunjung dan pengelola di Gembira Loka. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Gembira Loka pada awalnya hanya didatangi 354 ribu pengunjung. 

Sejak dikelola oleh PT BAT, pengunjung Gembira Loka terus meningkat signifikan. Terbukti, jumlah pengunjung tahun 2014, angka pengunjung nyaris mencapai 1,2 juta orang. Terakhir, pada tahun 2017 jumlah pengunjung meningkat hingga 1,7 juta orang lebih dan diperkirakan akan terus meningkat di angka sekitar 2 juta lebih pengunjung di tahun 2019.

Aspek benda desain pada triadik dalam sosiologi desain berdasarkan konteks yang dibahas merupakan satwa yang ada di Gembira Loka. Satwa sebagai benda desain yang ada di Gembira Loka mendorong terjadinya komunikasi dan interaksi antara pengunjung dan pengelola. Selain itu, satwa sebagai benda desain juga mempengaruhi keadaan dan suasana dalam Gembira Loka itu sendiri.

Aspek sistem nilai dalam konteks ini merupakan kondisi adanya satwa sebagai benda desain pada Gembira Loka dan bagaimana pihak Gembira Loka menggunakan satwa sebagai benda desain untuk material 'kapitalis industri' yang berfungsi menarik pengunjung.

Gembira Loka merupakan sarana wisata dan studi wisata yang terletak di Yogyakarta, bertujuan untuk menghibur dan mengedukasi masyarakat dengan kekayaan satwa yang ada di Indonesia. Dilihat dari aspek yang ada, terdapat manusia (pengunjung dan pengelola), benda desain (satwa), dan sistem nilai. Adanya Gembira Loka menghasilkan peristiwa Komunikasi dan interaksi yang tentunya mendorong adanya budaya kreatif yang menghasilkan modernisasi sebagai hasil akhir berupa wacana desain.

Kebun binatang dibangun dengan tujuan sebagai tempat berlindungnya satwa dari kawasan liar yang sekarang terkesan tidak aman karena banyak pemburu yang mengeksploitasi binatang untuk kebutuhan pribadi. Dengan adanya masalah tersebut, manusia sebagai pemecah masalah membangun naungan untuk satwa yang terancam punah. Naungan inilah yang dinamakan kebun binatang, yang kemudian fasilitas dan sarana wisatanya berkembang pesat menyebabkan mendorong adanya modernisasi, bagaimana mengedukasi pengunjung dan masyarakat agar tidak mengeksploitasi satwa yang ada khususnya yang hampir punah.

Salam,

Kelompok Makjegagik

  1. Panca Septiana (1812549024)
  2. Nahla Sania Ulya (1812489024)
  3. Fidella Raras A. Z (1812546024)
  4. Krisna Setya Wiratama (1812496024)
  5. Farhan Satya Wiryawan (1812504024)
  6. Titis Rengganing Nastiti (1812550024)
  7. Salsabilla Aulia Rahma (1812485024)
  8. Saptaria Annisa Nirwikara (1812545024)
  9. Maria Magdalena Adinda P. (1812487024)
  10. Rizal A. Hasan R. (1312289024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun