Mohon tunggu...
Fidellina Azzahra
Fidellina Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Menjadi Perokok Pasif

23 Mei 2023   11:25 Diperbarui: 23 Mei 2023   11:40 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nama: Fidellina Azzahra
Fakultas: Kedokteran
Kelas: PDB A-7
NIM: 111221027

Bahaya Menjadi Perokok Pasif

Efek merokok pada tubuh bersifat negatif. Pada kenyataannya tidak semua perokok meninggal karena penyakit jantung, kanker paru-paru, atau stroke, tetapi merokok dapat berdampak sangat negatif bagi kesehatan dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Bahaya rokok diantaranya batuk, sesak napas, peningkatan kelelahan, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, dan gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan bernapas pada malam hari dan kelelahan pagi. Walaupun sudah familiar dengan efek berbahaya rokok bagi tubuh, beberapa orang tetap merokok karena yakin kesehatannya masih baik. 

Merokok mirip dengan menyimpan racun di dalam tubuh, yang bisa terjadi seiring waktu jika dilakukan berulang kali. Dengan cara ini, kemungkinan terkena penyakit di masa tua akan meningkat. Bukan hanya perokok aktif, tetapi juga orang-orang di sekitar yang menjadi perokok pasif akan merasakan efeknya saat menghirup asap tembakau yang beracun.

Menurut perkiraan WHO yang dikutip dari KEMENKES RI (2023) sebesar 40 persen kematian diakibatkan oleh penyakit paru-paru. Sedangkan asap tembakau mengandung lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya dan menyebabkan kanker. Pada kenyataannya perokok pasif dan aktif bisa merasakan efek rokok. Risiko penyakit serius bagi orang yang menghirup asap rokok tidak dapat dibiarkan karena asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. 

Orang yang tidak merokok tetapi terpapar dan menghirup asap orang lain adalah perokok pasif. Meskipun tidak merokok secara eksplisit, sebagai perokok pasif manusia tetap berisiko terkena dampak negatif. Sebagian besar asap rokok yang dihasilkan dilepaskan ke atmosfer, yang dapat dihirup oleh orang-orang di daerah tersebut. Perokok pasif memungkinkan mengalami masalah kesehatan sebab mereka lebih sering terpapar asap rokok. Ada sekitar 4000 zat kimia dalam uap tembakau dari rokok dan termasuk salah satunya zat penyebab kanker (Humas BKPK, 2022).

Karsinogen adalah zat berbahaya yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker, terutama kanker paru-paru, baik pada perokok pasif maupun aktif.

Studi tentang perokok pasif menunjukkan bahwa efek asap rokok dapat terjadi dalam waktu lima menit. Pembuluh darah menjadi kurang lentur setelah lima menit sehingga seperti yang sering terjadi pada perokok (Sulastri et al., 2018). Setelah 20-30 menit, darah mulai menggumpal dan timbunan lemak di pembuluh darah meningkat, yang meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke. Serangan jantung atau penyakit jantung lainnya dapat dimulai dua jam kemudian jika detak jantung menjadi tidak teratur.

Perokok pasif mungkin perlu waktu untuk merasakan efek negatif dari perokok pasif. Namun, kemungkinan berkembangnya masalah kesehatan meningkat apabila manusia terus-menerus menghirup asap tembakau. Kemungkinan penyakit jantung atau serangan jantung merupakan salah satu dampak negatif dari perokok pasif, begitu juga dengan perokok aktif. Manusia memang masih memiliki 25 hingga 30 persen risiko penyakit jantung meskipun tidak pernah merokok. Ini karena kemungkinan kerusakan pada arteri koroner yang disebabkan oleh merokok. Selain itu, penyakit paru-paru, kanker dan faktor lainnya melemahkan fungsi paru-paru dan mempengaruhi kesuburan wanita.

Mengontrol asap rokok sangat sulit, terutama di tempat umum. Agar mengurangi kemungkinan terkena risiko perokok pasif, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah jauhi perokok. Penting bagi kita untuk mengingatkan seseorang yang sedang merokok sedangkan ada larangan untuk tidak merokok. Dianjurkan untuk memakai masker supaya terhindar dari paparan polusi udara. Dan yang terpenting untuk mulai melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin supaya terhindar dari penyakit.

Daftar Pustaka
Humas BKPK. (2022, Juni 3). Perokok Dewasa di Indonesia Meningkat Dalam Sepuluh Tahun Terakhir - Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan | BKPK Kemenkes. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan | BKPK Kemenkes. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/perokok-dewasa-di-indonesia-meningkat-dalam-sepuluh-tahun-terakhir/
KEMENKES RI. (2023, Februari 10). Dampak Buruk Rokok Bagi Perokok Aktif dan Pasif. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/dampak-buruk-rokok-bagi-perokok-aktif-dan-pasif#:~:text=Dampak%20Buruk%20Bagi%20Perokok%20Aktif%20dan%20Pasif&text=Penyakit%20paru%2Dparu%20kronis
Sulastri, S., Herman, D., & Darwin, E. (2018). Keinginan Berhenti Merokok Pada Pelajar Perokok Berdasarkan Global Youth Tobacco Survey di SMK Negeri Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 205. https://doi.org/10.25077/jka.v7i2.803

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun