Benarkah Mendengarkan Musik Bisa Menaikkan Mood Belajar?

Saat seseorang sedang belajar pastilah harus dalam keadaan yang sudah siap berkonsentrasi dan fokus untuk memahami apa yang sedang dipelajari. Banyak pelajar atau mahasiswa yang seringkali kehilangan fokus saat sedang belajar. 

Hal tersebut bisa saja terjadi karena memang susah untuk mengumpulkan niat belajar dan tidak ada mood atau keinginan untuk belajar. Mood sendiri dalam bahasa Indonesia berarti suasana hati, di mana mood ini bisa berubah-ubah dengan cepat. Mood atau suasana hati ada 2 macam, yakni, good mood yang artinya suasana hati sedang baik dan bad mood yang berarti suasana hati sedang buruk. 

Nah, dalam belajar, seseorang haruslah dalam keadaan suasana hati yang stabil. Tetapi, tidak jarang pelajar yang  mengaku bahwa di tengah-tengah saat sedang belajar tiba-tiba bad mood dan kehilangan motivasi belajar. 

Hal ini berkaitan juga dengan stress, ketika pelajar atau mahasiswa mendapatkan tugas yang menumpuk, ditambah lagi ada kegitan-kegiatan seperti organisasi yang harus dilaksanakan dalam waktu hampir bersamaan, menyebabkan mereka sulit untuk menentukan prioritas. Terlebih untuk mahasiswa yang merantau dan harus mengatur pengeluaran uangnya sendiri. 

Masalah-masalah tersebut dapat memengaruhi perasaan dan pikiran. Apabila tidak dapat meredamnya, maka akan terjadi ledakan emosi dan berpengaruh pada kualitas belajar mereka. 

Oleh karena itu, pelajar atau mahasiswa membutuhkan mood booster atau dalam kata lain sesuatu yang dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik. Dengan suasana hati yang baik, maka kualitas dalam memahami saat belajar menjadi meningkat.

Beberapa orang memiliki cara yang berbeda dalam meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik agar semangat belajar bertambah. Salah satu yang bisa menjadi mood booster dalam belajar adalah mendengarkan musik. Lalu bagaimana bisa musik dapat menjadikan suasana hati lebih baik?

Musik merupakan salah satu cabang seni yang mengatur suara menjadi memiliki urutan, campuran, dan hubungan temporal untuk menghasilkan sesuatu yang berkesinambungan. Di dalam buku Great Book About Music, dikatakan oleh Al-Farabi, bahwa dengan mendengarkan musik, seseorang akan merasa lebih rileks, 

musik bisa dijadikan sebagai pendidikan karakter, membantu dalam pengendalian emosi, spiritual, dan membantu penyembuhan psikosomatik (keluhan fisik dikarenakan pikiran dan emosi). Pengaruh musik terhadap kerja otak manusia dapat dijelaskan secara saintifik, 

yakni, apabila terdapat musik yang masuk maka akan diteruskan ke hipotalamus otak melalui sistem saraf dan akan meningkatkan dopamin yang dapat meningkatkan rasa bahagia.

Dengan menjadikan musik sebagai pengiring saat belajar, maka pelajar atau mahasiswa bisa menjadi nyaman dan tenang sehingga fokus tidak akan mudah terpecah. Namun, beberapa orang mungkin berpikir bahwa belajar sambil mendengarkan musik tidak efektif meningkatkan fokus karena yang ada musik akan memecah fokus belajar.