Fidela Putri Izzati
Sri Dewi Wahyundaru
Pengertian dari Bukti Audit
Menurut SAS 31 (AU 326.20), Membahas Tentang Evidential Matter (Bahan Bukti), bahwa "jumlah dan jenis bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung pendapat yang diinformasikan merupakan masalah bagi auditor untuk menentukan penggunaan pertimbangan professional setelah melakukan penelitian yang mendalam tentang kondisi pada suatu kasus tertentu."
 Bukti Audit (evidential matter) yang memadai bisa didapatkan melalui pemeriksaan, pengawasan, pengajuan keterangan, dan persetujuan, digunakan sebagai dasar yang cukup untuk memberikan pendapat pada laporan keuangan yang di periksa.
Kecukupan dari Bukti Audit.
Terdapat beberapa Faktor yang mempengaruhi kelengkapan bukti audit,Seperti Materialitas. Pemeriksa diharuskan untuk memberikan pendapat pendahuluan pada tingkat materialitas laporan keuangan. Selanjutnya Risiko Audit. Besarnya tingkat kepastian yang dipercayai Auditor dapat membuat pemeriksa  mendapatkan bukti audit yang cukup banyak. Faktor Ekonomi yang maksud ialah pemeriksa seringkali mempertimbangkan keputusan terkait penambahan waktu dan biaya dalam mencari bukti audit yang lebih relevan.yang terakhir Ukuran dan Karakteristik populasi dari bukti audit, Jumlah transaksi dalam laporan keuangan mempengaruhi ukuran populasi sehingga semakin tinggi ukuran populasi makan akan membuat semakin tinggi juga bukti yang dibutuhkan.
Kompetensi dari Bukti AuditÂ
Kompetensi dari bukti audit yang didasari atas informasi, Laporan akuntansi terhubung pada efektivitas pengendalian internal.karena dapat menimbulkan ketepatan laporan keuangan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kompetensi dari bukti audit, seperti relevansi harus berhubungan sesuai tujuan audit yang sudah dibuat pemeriksa. Pemeriksa diminta berhati hati terhadap hubungan antara bukti audit dan tujuan audit. Karena bukti audit menjelaskan subsatansi ekonomi berdasarkan asersi.
Selanjutnya Sumber. Beberapa sumber pemeriksa akan mempengaruhi kompetensi. Menurut SAS 31 (AU 326.19) sumber informasi terhadap kompetensi sebagai berikut :
Bukti didapatkan dari sumber independent di luar perusahaan, bukti itu bisa membuat klien memiliki keyakinan yang besar. Efektif struktur pengendalian internal membuat keyakinan tentang reabilitas laporan keuangan . Ilmu yang didapatkan langsung dari pemeriksa melalui pemeriksaan fisik.
Ketepatan Waktu sangatlah penting dalam verifikasi aktiva lancar, hutang lancar, saldo laporan laba rugi, dan arus kas. Pemeriksa harus memperoleh bukti klien yg telah melakukan proper cutoff mengenai transaksi kas, penjualan, serta pembelian pada tanggal laporan keuangan.
Selanjutnya objektivitas, bukti audit yang didapatkan dari sumber independen internal entitas, lebih objektif daripada bukti audit berdasarkan dari klien sendiri.
Pengklasifikasian prosedur audit, pemeriksa melakukan aturan audit sebagai pendukung pendapat terhadap laporan keuangan.
Aturan untuk memperoleh pemahaman, ketika melakukan pemeriksaan biasanya melakukan aturan-aturan agar mencapai pengetahuan terkait perusahaan dan usaha klien. Beberapa langkah langkah tertuju pada pengetahuan mengenai hal-hal penting atau pengetahuan karakteristik klien utama pada perusahaan tersebutaturan ini dapat mempermudah pemeriksa untuk mengetahui risiko salah saji material asersi, ataupun untuk memerikan keputusan mengenai material terhadap pengguna laporan keuangan.
Pengujian pengendalian dilaksanakan agar mendapatkan bukti pemeriksa mengenai efektivitas perencanaan dan keputusan serta langkah langkah struktur pengendalian internal. Pemeriksa bisa melakukan pengujian efektivitas pengendalian menggunakan penambahan data uji yang memiliki kesalahan terhadap total batch serta memperhatikan hal yang terjadi pada data uji.
Pengujian Substantif membuat bukti mengenai kelayakan asersi laporan keuangan pelanggan.
Pengujian secara rinci atas jual beli yang terdapat dalam sebuah akun tertentu, seperti melaksanakan pemeriksaan dokumen pada saldo akhir secara langsung, selain itu melaksanakan konfirmasi langsung
pada pelanggan mengenai saldo piutang usaha.
Mengevaluasi bukti audit yang didapatkan, dengan dipastikan hal ini merupakan kasus, verifikasi evaluasi bukti yang berada dalam pelaksanaan pemeriksa terhadap asersi laporan keuangan, diakhir pemeriksa saat pemeriksa bisa memberikan macam pendapat yang wajib diberikan pada laporan audit.
Daftar Pustaka
SETIADI,SE.MM.CAAT.CADE.CI, (2019). Pemeriksaan Akuntansi (Teori dan Praktek). Bening Pustaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H