Mohon tunggu...
Fidela Nathania
Fidela Nathania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya merupakan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta program studi ilmu komunikasi yang memiliki ketertarikan dalam film dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Podcast Bagi Anak Muda Hadir dengan Durasi Panjang, tapi Membuat Ketergantungan

29 November 2023   10:55 Diperbarui: 3 Desember 2023   07:50 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan zaman berarti perkembangan teknologi terjadi pula. Salah satunya dalam mencari informasi ataupun hiburan dengan memanfaatkan media digital. Pada artikel sebelumnya, kegiatan jurnalistik telah memanfaatkan media digital untuk menyampaikan informasi dengan sistem multimedia. Kini, podcast hadir untuk menyediakan berbagai informasi bagi para khalayak, khususnya anak muda.

Menurut Akbar, dkk (2023), podcast merupakan bentuk konten digital audio yang disajikan dalam episode yang dapat diunduh atau disiarkan melalui internet. Maka dari itu, podcast mengacu pada konten audio saja. 

Namun, kini sudah berbeda. Podcast telah menyajikan bentuk konten dengan menampilkan visualisasi sehingga dikemas dalam bentuk multimedia pula. Dari audio, video, hingga penyajian gambar dipadukan menjadi satu seperti penerapan jurnalisme multimedia. Perpaduan ini membuat penyajian konten podcast menjadi lebih menarik untuk didengar maupun ditonton.

Tidak hanya penyajian yang menarik, konten podcast kini sangat mudah untuk diakses melalui media digital khususnya media sosial. Terutama Youtube yang menyajikan informasi dan hiburan tersebut dengan sistem multimedia dan terkadang menampilkan konten tersebut pada beranda. Hal ini membuat para pengguna media sosial bisa langsung memilih untuk menonton konten podcast tersebut.

Sebagian besar pengguna media sosial adalah generasi Z yang sebagian besar adalah anak muda. Menurut survei McKinsey (2023), sebanyak 58% responden berupa generasi Z menghabiskan waktu lebih dari 2 jam untuk bermain media sosial. Generasi Z menghabiskan waktu untuk bermain media sosial dikarenakan konten-konten yang disediakan di internet, khususnya podcast bersifat gratis.

Akses mudah dan konten yang disajikan menarik, tapi bagaimana dengan durasinya? Tidak mungkin para pembicara menyajikan kontennya dengan durasi yang pendek. Mengapa? Jika durasinya hanya sekitar 5-10 menit apa yang ingin mereka sampaikan kepada khalayak. Bahkan pembicaraan yang dilakukan juga tidak kompleks atau tidak mengemas pembicaraan secara menyeluruh.

Maka dari itu, penyajian konten podcast rata-rata memiliki durasi 15-30 menit, bahkan hingga mendekati 1 jam. Entah dikemas dalam sebuah video atau dalam bentuk audio saja. Tujuannya apa? 

Pertama, pembahasan topik secara mendalam dengan melibatkan berbagai narasumber sebagai data-data pendukung jika membahas isu-isu permasalahan di tengah masyarakat. Contohnya, isu politik, hak asasi manusia, dan isu sosial lainnya. Tentunya kehadiran melalui tamu yang memiliki kredibilitas dapat memberikan data berupa fakta sehingga obrolan selama berlangsungnya acara menjadi lebih berkualitas dan tidak mengandung hoaks.

Nah, dengan kehadiran narasumber membuat podcast memiliki format wawancara sehingga ada dua belah pihak yang melakukan pembicaraan di dalam konten tersebut. Kemudian, pemandu atau host akan memberikan kesempatan kepada para narasumber untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat hingga bagian-bagian yang kecil. 

Bagian-bagian kecil tersebut berarti sang pemandu akan mencari celah untuk melakukan analisis secara mendalam sehingga podcast akan menjadi ruang diskusi bagi para pembicara maupun penonton. Terlebih lagi isu-isu yang dapat dikategorikan sebagai pembahasan cukup berat harus dianalisis secara mendalam sehingga kata-kata di dalam konten tidak menjadi rancu pula. 

Dengan ruang diskusi ini, para penonton juga turut andil dalam berpikir lebih kritis karena begitu banyak informasi hoaks yang tersebar di kalangan anak muda. Melalui podcast ini, anak muda dapat menyaring informasi yang tersebar di media sosial.

Selanjutnya, dalam konteks hiburan, durasi yang panjang diperlukan pula. Contohnya, konten-konten dengan genre horor, misteri, atau pembahasan dunia entertainment. Durasi yang panjang dibutuhkan pula karena tentunya terdapat narasumber yang akan menceritakan atau menyampaikan cerita dalam bentuk hiburan kepada penontonnya.

Hal tersebut akan memperpanjang segment dengan format kompleks sehingga memengaruhi struktur acara yang pada akhirnya akan memengaruhi durasi podcast. Pada segmen-segmen podcast dengan konteks hiburan akan diberikan kesempatan kepada tamu untuk mengembangkan plot dan karakter dari topik yang akan dibahas pada episode tersebut.

Semakin dalam pembicaraan, semakin detail plot dan karakter yang dibangun pada akhirnya membuat penonton mengetahui bagaimana semua karakter dalam cerita memiliki keterkaitan satu sama lain. Terlebih lagi hiburan yang disajikan mengandung genre horor dan misteri yang membuat para penonton untuk ikut menumbuhkan rasa ketegangan selama menonton konten podcast tersebut.

Penyajian podcast dengan durasi panjang membuat para penontonnya memiliki potensi untuk ketergantungan terhadap konten-konten yang disajikan oleh creator. Mengapa? 

Alasan pertama, penonton merasa terhubung dan tertarik terhadap konten-konten yang disajikan tersebut sehingga ada rasa penasaran untuk mengetahui dan mendengarkan lebih lanjut terhadap topik yang dibahas dalam acara podcast tersebut. Tidak menonton sampai habis berarti rasa penasaran tetap hadir di setiap saat. 

Satu episode acara podcast sudah memiliki durasi satu jam, ditambah lagi masih bersambung dengan episode selanjutnya yang pada akhirnya penonton harus lanjut untuk mendengarkan cerita dengan topik yang sama. Pada akhirnya, rasa penasaran pada penonton akan hilang ketika pertanyaan-pertanyaan di benar mereka sudah terjawab semuanya.

Tidak hanya berkaitan dengan rasa penasaran, podcast dengan durasi panjang juga memungkinkan adanya rasa keterkaitan dan emosional terhadap topik podcast yang disajikan saat itu. Obrolan yang disajikan pada podcast mungkin terdapat rasa "relate" atau mempunyai kemiripan terhadap pengalaman dalam kehidupannya. Atau bahkan menemukan jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh penonton.

Durasi yang panjang pada podcast menemani penonton dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Mulai dari membersihkan rumah hingga menemani belajar. Sembari melakukan aktivitas lain, penonton mendengarkan podcast supaya tidak menjadi kesepian ketika sedang sendiri karena terdapat sejumlah obrolan-obrolan yang menemani mereka.

Kehadiran podcast dengan durasi yang panjang membuat para penonton tidak merasa keberatan terhadap aktivitas yang mereka lakukan, bahkan mereka akan merasa bahwa waktu berlalu dengan cepat. Ketergantungan ini menunjukkan adanya rasa nyaman terhadap kehadiran podcast dengan durasi yang panjang, yaitu dari 30 menit hingga 1 jam. Ketergantungan ini bisa saja sudah menjadi kebiasaan para penonton dimana melakukan aktivitas sembari mendengarkan podcast. 

Kehadiran podcast dalam bentuk audio saja tentunya merupakan keunggulan bagi para penonton yang melakukan aktivitas sambil mendengarkan podcast. Mengapa? Karena melakukan kedua kegiatan tersebut secara bersamaan belum tentu dapat dilakukan sambil melihat visual pada video tersebut.

Maka, satu-satunya cara untuk menemani aktivitas para penonton adalah dengan mendengarkan perbincangan yang dilakukan pada podcast tersebut sehingga hanya perlu mengandalkan indera pendengaran saja dan tidak perlu mengandalkan dua indera dalam waktu yang bersamaan.

Jadi, walaupun podcast dihadirkan dengan durasi yang panjang dengan menyajikan dalam bentuk audio saja, hal ini menjadi keunggulan dari podcast audio karena dapat membuat ketergantungan terhadap anak muda untuk mencari informasi ataupun hiburan.

Terlebih lagi ketika para penonton sedang berada di fase bosan sehingga mereka lebih memilih untuk mendengarkan podcast dengan durasi yang panjang untuk mengisi waktu luangnya. Dengan begitu, mereka mendapatkan pengetahuan dan informasi baru mengenai topik yang dibahas saat itu.

Tidak hanya merasa bosan saja, tetapi anak muda yang sebagian besar merasa jenuh terhadap tugas ataupun pekerjaan kian menumpuk mempunyai alternatif untuk mendengarkan podcast dengan genre hiburan. Pada podcast tersebut, tentunya menghadirkan hiburan-hiburan yang diselipkan dengan candaan tawa sehingga dapat menurunkan tingkat stres dari anak muda.

Oleh karena itu, podcast dengan durasi panjang akan memberikan pengetahuan dan informasi baru yang begitu banyak kepada para penonton untuk berpikir lebih kritis terhadap informasi yang akan mereka terima di kemudian hari.

Lalu, podcast dengan durasi yang panjang tidak menjadi permasalahan bagi anak muda karena mereka mendengarkan konten perbincangan untuk menghabiskan waktu mereka sembari melakukan kegiatan lain. Hal ini membuat mereka bergantung terhadap konten-konten podcast dengan waktu yang lama. 

Maka dari itu, alasan tersebut sesuai dengan pernyataan dari Hendra, dkk (2023) dimana podcast merupakan media yang efektif untuk menjangkau banyak pendengar di berbagai wilayah dengan durasi waktu yang cukup lama pula.

Ketergantungan terhadap durasi podcast yang panjang boleh saja, tetapi harus mengingat juga bahwa ada aktivitas lain yang penting untuk dilakukan. Untuk itu, para anak muda harus mengetahui batas-batas ketika menonton ataupun mendengarkan podcast dengan durasi panjang. Tidak hanya pada podcast, tetapi pada penggunaan media sosial pula. 

Semua ketergantungan ini kembali kepada kesadaran diri sendiri sehingga harus secara mandiri untuk membatasi menonton konten-konten media sosial, khususnya podcast dengan durasi yang panjang.

***

DAFTAR PUSTAKA

Hendra, dkk. (2023). Media Pembelajaran Berbasis Digital (Teori & Praktik). Indonesia: PT Sonpedia Publishing Indonesia.

Pratiwi, F. (2023). Survei: Gen Z Lebih Lama Main Medsos dari Generasi Lain. Diakses pada 29 November 2023 dari https://dataindonesia.id/internet/detail/survei-gen-z-lebih-lama-main-medsos-dari-generasi-lain 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun