"Pater Kees Bertens adalah Misionaris sejati", kenang P. Samuel Maranresy MSC, Provinsial MSC (Misionaris Hati Kudus (MSC) Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam misa pelepasan Requiem Pater Bertens di Gereja Bunda Hati Kudus Paroki Kemakmuran, pada Senin, 22 Juli 2024 lalu.
Ada dua hal, kata P. Samuel yang paling menonjol dalam diri Pater Bertens. Pertama, katanya adalah Pater Bertens memiliki semangat doa yang besar.
"Di setiap doa pagi, sore dan dalam misa-misa, dia (Pater Bertens) ada di sana. Dan buah doa itu tampak dalam banyak karya yang dihasilkannya. Buah-buah itu lahir dari semangat doa yg tidak henti, yang menunjukkan sikap bahwa ia berjuang untuk selalu tinggal dalam pokok anggur yang benar, yakni Kristus seperti yang dibacakan dalam misa ini", kenang P. Samuel.
Hal kedua yang menjadi keutamaan Pater Bertens, lanjut Pastor asal Tanimbar itu, adalah kemurahan hati yang besar.
"Kemurahan hati ini tampak lewat orang-orang yang hadir, yang telah merasakan kemurahan hati Pater Bertens. Semua yang datang ini mengatakan bahwa mereka mencintai Pater Bertens", katanya.
Ia menambahkan bahwa Pater Bertens mengajarkan kepada kita bahwa "tidak ada yang memisahkan kita dari cinta kasih Kristus."
Misa ini dihadiri oleh keluarga besar MSC, umat dan sahabat kenalan pater Bertens. Selain itu, yang juga turut hadir adalah para mahasiswa penerima program Beasiswa DUIT (dokter untuk Indonesia Timur) yang didirikan Pater Bertens sendiri.
Bagi mereka, Pater Bertens adalah sosok seorang Bapa, sebagaimana yang disharingkan oleh dr. Violet, saat menyampaikan sambutan yang mewakili komunitas DUIT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H