Mohon tunggu...
Fidel Haman
Fidel Haman Mohon Tunggu... Guru - Guru/Bloger

Penikmat Seni Sastra dan Musik/Pemerhati Pendidikan - Budaya - Ekologi/Pencinta Filsafat - Teologi/Petualang - Loyal dan Berdedikasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengenang Doa Ibu

14 April 2024   18:00 Diperbarui: 14 April 2024   18:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat malam ibu ...
Aku teringat pada salah satu malam di tahun 2004 silam. Saat semesta terlelap, engkau bangun dan menitipku dalam doa ke masa depan. Hatimu yakin, doa seorang ibulah yang senantiasa setia menjaga anak-anaknya saat senang ataupun susah, saat lalu, kini dan hari esok.

Pada sebatang lilin yang dinyalakan, engkau menitipkan harapan. Katamu: "Tuhan semoga lilin ini menjadi penerang jalan bagi anak-anak yang Engkau titipkan padaku."

Kata itu sempat terdengar di telingaku saat aku terlelap dalam tidur. Namun aku hanya peduli dengan diriku dan mengabaikan doamu itu.

Bertahun-tahun kemudian, aku tersadar. Doamulah yang hingga kini menopang dan menguatkan jalanku ini. Malam ini, aku yakin engkau mendoakanku kembali entah kesekian ribu bahkan jutaan kalinya.

Ibu... Terimakasih karena telah rela menjadikan rahimmu sebagai dermaga cinta bagi kelahiranku ke dunia. Terimakasih untuk doamu yang tidak pernah putus diucapkan tiap-tiap hari untuk anakmu ini.

Ibu... Doa yang sama aku ucapkan untukmu.

Condet - Jakarta Timur;
Selasa, 02 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun