Selamat malam ibu ...
Aku teringat pada salah satu malam di tahun 2004 silam. Saat semesta terlelap, engkau bangun dan menitipku dalam doa ke masa depan. Hatimu yakin, doa seorang ibulah yang senantiasa setia menjaga anak-anaknya saat senang ataupun susah, saat lalu, kini dan hari esok.
Pada sebatang lilin yang dinyalakan, engkau menitipkan harapan. Katamu:Â "Tuhan semoga lilin ini menjadi penerang jalan bagi anak-anak yang Engkau titipkan padaku."
Kata itu sempat terdengar di telingaku saat aku terlelap dalam tidur. Namun aku hanya peduli dengan diriku dan mengabaikan doamu itu.
Bertahun-tahun kemudian, aku tersadar. Doamulah yang hingga kini menopang dan menguatkan jalanku ini. Malam ini, aku yakin engkau mendoakanku kembali entah kesekian ribu bahkan jutaan kalinya.
Ibu... Terimakasih karena telah rela menjadikan rahimmu sebagai dermaga cinta bagi kelahiranku ke dunia. Terimakasih untuk doamu yang tidak pernah putus diucapkan tiap-tiap hari untuk anakmu ini.
Ibu... Doa yang sama aku ucapkan untukmu.
Condet - Jakarta Timur;
Selasa, 02 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H