Kala itu, awalnya hanya sekadar status dengan memajang foto agar kelihatan eksis dan juga tidak malu-malu amat sama kaum milenials dalam hal melek digital. Namun inspirasi melintas seperti kilat, maka jadilah caption tak berfaedah di atas. heheheheh
Cinta selalu bersama ombak. Entah kecil hampir tak terasa hingga ombak bersama  badai dan angin topan. Kapan datangnya juga tak tahu pasti. Yang kita lihat kadang baik-baik saja dengan riak-riak kecil di pinggir pantai. Sesekali gelombang kecil menghempas dan lalu hilang kemudian tenang kembali. Gelombang dasyat sesekali hadir. Kuat dan keras hingga kita ikut terbawa dan terhempas. Di hadapan segala yang tampak, kita sadar masih banyak yang tersembunyi dan tak terlihat. Dan hal-hal itu sering kali m3nghempas kita dalam keadaan tidak siap. Terjatuh bisa saja, bahkan terjerumus ke curang terdalam.
Banyak hal yang selalu tersembunyi dari segala yang tampak, apa pun itu. Termasuk cinta yang sering membuat manusia mabuk kebahagian, juga selalu mempunyai sisi tersembunyinya. Hal-hal itu akan tersingkap sesekali, entah itu yang membahagiakan pun juga sebaliknya. Diam dan waspada adalah pilihan sikap yang perlu selalu ada. Diam untuk tidak mengatakan atau menerima semuanya sebagai hal yang baik dan akan baik-baik saja. Diam untuk tidak gegabah dialah segalanya. Dan waspada akan apa pun yang terjadi. Sebab segala sesuatu akan berubah kecuali perubahan itu sendiri, demikianlah kata yang sering saya dengar. Heheheh
Diam dan waspada namun tetap harus berjalan. Berjalan sambil terus berusaha dan berjuang memberi apa pun yang setahu kita adalah hal terbaik yang kita mampu. Cinta selalu datang bersama ombak yang adalah tanda-tanda tersingkapnya yang tersembunyi. Diam dan berwaspadalah sambil tetap melangkah di jalan yang benar.
Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat;
Sabtu, 02 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H